No offense, tapi saya sulit menemukan hal utuhnya patung Bunda Maria dan Yesus (despite gempa) di Padang sebagai punya makna lebih lanjut dari sekadar kebetulan yang random.
Allah yang peduli pada patung dan "lupa" pada korban manusia yang jumlahnya ratusan kok rada ganjil dibenak saya. Manakah yang lebih bernilai ? patung atau manusia?
Allah yang memilih "membela" patung juga bisa ditanya apakah Ia menjadi netral atau memihak sekelompok kecil tertentu? Mengutip web ini solidaritas Allah kiranya adalah sebuah solidaritas yang inklusif - semua saja dirangkulNya, bukan cuma segelintir saja. Memang kedatangan Mesias tidak dapat dilepaskan dari garis perjanjian Allah dengan bangsa Israel, namun tidaklah berarti bahwa penyelamatan Allah berakhir hanya pada bangsa Israel. Bangsa Israel dalam hal ini adalah instrumen dari visi dan Missi Allah untuk pembaharuan seluruh ciptaan .
Kalaupun hendak dipertahankan bahwa Allah sungguh memihak maka Ia memihak yang malang, miskin dan dilupakan. Cukup jelas bahwa Ia tidak melihat lebih jauh - apakah yang miskin itu beragama A atau B, dsb. Allah yang macam ini kiranya akan cukup sibuk karena orang miskin - seperti kata Yesus - selalu ada padamu (hence ada dimana-mana). Saya kira dari sisi sini Allah seperti ini tidak punya waktu untuk memusingkan patung dan akan bergegas mendapatkan mereka yang kena bencana di Padang sana
Allah yang peduli pada patung dan "lupa" pada korban manusia yang jumlahnya ratusan kok rada ganjil dibenak saya. Manakah yang lebih bernilai ? patung atau manusia?
Allah yang memilih "membela" patung juga bisa ditanya apakah Ia menjadi netral atau memihak sekelompok kecil tertentu? Mengutip web ini solidaritas Allah kiranya adalah sebuah solidaritas yang inklusif - semua saja dirangkulNya, bukan cuma segelintir saja. Memang kedatangan Mesias tidak dapat dilepaskan dari garis perjanjian Allah dengan bangsa Israel, namun tidaklah berarti bahwa penyelamatan Allah berakhir hanya pada bangsa Israel. Bangsa Israel dalam hal ini adalah instrumen dari visi dan Missi Allah untuk pembaharuan seluruh ciptaan .
Kalaupun hendak dipertahankan bahwa Allah sungguh memihak maka Ia memihak yang malang, miskin dan dilupakan. Cukup jelas bahwa Ia tidak melihat lebih jauh - apakah yang miskin itu beragama A atau B, dsb. Allah yang macam ini kiranya akan cukup sibuk karena orang miskin - seperti kata Yesus - selalu ada padamu (hence ada dimana-mana). Saya kira dari sisi sini Allah seperti ini tidak punya waktu untuk memusingkan patung dan akan bergegas mendapatkan mereka yang kena bencana di Padang sana
No comments:
Post a Comment