Menurut pembalap juara dunia bertahan dia bukan pendusta. Sulit untuk mempercayai perkataannya. Kita bisa berkata bahwa ini cuma silat lidah, karena sudah kepergok, dsb. Kata orang : sekali lancung ke ujian - seumur hidup tak dipercaya.
Konon anjing tidak bisa berbohong. Ia tidak bisa menyalak galak sembari menggoyangkan ekor dengan ceria. Bagi anjing pilihan sudah jelas - atau galak atau jadi manis. Tetapi manusia pandai menyamarkan tujuan sebenar dengan berbagai cara. Kata-kata manis, wajah simpatis, dsb. Trick yang sama digunakan juga kaum peminta-minta. Semakin dramatik penderitaan dijajakan, semakin besar peluang meraup recehan.
Menjadi jelas bahwa berbohong atau bersaksi dusta membusukan masyarakat. Maka sepuluh perintah ALLAH pun mencantumkan larangan ini. Tanpa kejujuran masyarakat tidak mungkin bertahan dan menjadi maju. Apa lagi yang hendak dipegang kalau bukan perkataan kita?
Yang kadang kurang jelas adalah bahwa : kita dan sang juara yang ketahuan curang ini sesungguhnya tidak jauh berbeda. Yang membedakan kita dengan dia adalah :what we do and NOT what we are. Kita pun punya kemampuan untuk berdusta demi kepentingan kita (bohongnya sang juara menambah satu poin - tetapi ketahuan bohong membuat poin jadi kosong). Jangan keburu merasa lebih putih suci dari sang juara bohong ini.
Menjadi jelas bahwa berbohong atau bersaksi dusta membusukan masyarakat. Maka sepuluh perintah ALLAH pun mencantumkan larangan ini. Tanpa kejujuran masyarakat tidak mungkin bertahan dan menjadi maju. Apa lagi yang hendak dipegang kalau bukan perkataan kita?
Yang kadang kurang jelas adalah bahwa : kita dan sang juara yang ketahuan curang ini sesungguhnya tidak jauh berbeda. Yang membedakan kita dengan dia adalah :what we do and NOT what we are. Kita pun punya kemampuan untuk berdusta demi kepentingan kita (bohongnya sang juara menambah satu poin - tetapi ketahuan bohong membuat poin jadi kosong). Jangan keburu merasa lebih putih suci dari sang juara bohong ini.
No comments:
Post a Comment