Pernah ada masanya orang2 Timor Leste punya pahlawan berkuda bernama Dipanegara. Adapun pangeran ini berkuda melawan kaum walanda dari vereniging oost indische compagnie. Sekadar membela tanah nya sendiri- boro2 mikir rekan2 di Timor yang Leste yang mungkin sudah repot dengan invasi bangsa lain, namun sementara Leste menjadi satu dengan Timor Barat, Dipanegara dihafal sebagai pahlawan
Demikianlah ideologi tidak kontekstual sebab pahlawan diciptakan oleh pihak yang memegang kendali.
Tapi semua orang yang menjadi Katolik tiba-2 punya moyang bernama Adam, harus percaya bahwa ada dosa asal dan bahwa ada Bunda Maria yang mengandung dari Ruah dan melahirkan dan pada saat yang sama perawan ting-ting. Lebih repot kalau Katolik hadir lewat barat, sehingga Natal menjadi white christmas dengan salju dsbnya
Tidak bisakah kita singkirkan sampiran ? Manakah yang sampiran dan mana yang esensi ? Sejauh mana kekristenan boleh disesuaikan ? Harap ingat bahwa sebelum perjanjian lama terbentuk Kekristenan ditantang oleh budaya helenis dan ter”paksa” menyesuaikan diri dengan alam pikir bangsa kafir yang mau diinjili
Namun setelah Injil terbentuk dan hirarki gereja makin mantap, wahyu ditutup dan semuanya diukur dalam perspektif baku yang disebut kanon/dogma/tradisi dsb. Sehingga orang2 yang diinjili kemudian
August 27, 2004
No comments:
Post a Comment