Friday, December 18, 2009

Tiger Would

Demikianlah Tiger Woods yang jawara main golf bertekuk lutut dihadapan skandal. Seorang teman mengatakan Tiger would and could and so he did. Maka kita baca peribahasa melayu yang saya temukan hari ini : "Biarpun kucing naik haji, pulangnya mengeong juga" yang maknanya : pembawaan yang tidak dapat diubah.

Tentu kita tidak tahu apakah memang begitu pembawaan Mister  Woods ini atau dia menjadi begitu akibat kondisi (kaya raya, pergaulan selebriti, etc). Kita juga tidak bisa menghakimi dia lebih jelek dari kita (bahkan Yesus pernah berkata : mengapa engkau mengatakan Aku baik ? hanya Allah yang baik).

Hanya Allah yang 100% spirit, kita manusia punya daging dan DNA. Kata Dawkins -bahkan- kita cuma sarana gen untuk menggandakan diri. Dalam pandangan gen-etik Mister Wood tentu sebaiknya ber-prokreasi dengan lebih banyak wanita - supaya gen nya lestari. Demikian strategi gen yang mungkin tidak sejalan dengan aspek etika, moral, agama, dsb.

 Tetapi kiranya satu hal yang cukup pasti: Tiger tidak bisa menyalahkan siapa-siapa selain dirinya. Jika sudah tahu bahwa manusia itu terdiri dari daging juga maka jangan main api. Lagi Yesus kita dengar : spirit itu penurut tetapi daging lemah. Lemah dalam makna: mudah terbawa agenda biologik. Maklumlah -kalau percaya biologi- manusia tidak terlalu berbeda. Konon beda DNA manusia dengan simpanse cuma 4% saja. Maka dorongan hormonal simpanse juga kita alami sama kuat.

Tetapi tentu otak kita yang 3x lebih besar dari kera afrika ini mestinya tidak cuma kita biarkan saja dikendalikan arus deras lendir hormonal. Kita punya "free" will. Kera tidak punya pilihan: kita jelas punya. Karena menjadi manusia itu konon meski could but not necessarily would.