Friday, May 29, 2009

resiko cinta

Juan Arias (Allah semacam ini, Nusa Indah) menulis bahwa di Getzmani Gusti Yesus bertobat
Lho ?

Soalnya difinisi bertobat adalah menyerahkan kebebasan

Sejauh saya pahami, memberikan kebebasan adalah harga yang harus dibayar Allah untuk mendapatkan cinta manusia (soalnya robot tidak bisa mencinta) dan dengan rela mengembalikan kebebasan yang diberikan Allah dengan rela manusia melengkapi lingkaran cinta ini

Waktu Allah mencipta manusia lengkap dengan kebebasannya Ia tarik esiko Soalnya manusia bisa seenak perut menggunakan kebebasannya. Dan Allah tidak bisa interfensi tanpa mengingkari keAllahannya (Allah main paksa adalah preman)

Dan demikian menurut hikayat suci manusia meninggalkan taman eden antara lain karena exercising itu kebebasan

Diwaktu Yesus berpeluh darah di Getzmani Dia lengkapi sisi manusia dari lingkaran cinta

Katanya: Kalau emang itu kehendakMu, terjadilah

Dengan bebas saya peluk salib dan sengsara

Demi taat

Disini Dia tarik resiko juga

Resiko berdarah-darah (siapa bilang ikut kehendakNya itu macam naik pesawat kelas executip)
Resiko patah dan lantas menyangkal (Eloi....eloi..hampiiir saja)
Resiko tidak dimengerti (para murid ngabur semua)
Resiko dibilang bodoh (kata Paulus: dimata dunia salib dalah scandalum)

Tapi cinta memang punya sisi tarik resiko
Cinta yang cuma manis namanya narsistik dua-an yang masturbatis
Katakan aku tampan...maka aku akan katakan engkau jelita

...

Tue 2/22/2005 4:24 PM

minumlah dan makanlah

Saya jadi ingat anekdot berikut: Paus didekati perusahaan bir minta supaya doa bapak kami diganti salah satu kata. Berilah kami MINUMan hari ini...

Supaya perusahaan bir ini bisa gunakan Yesus dalam iklan mereka. Setelah ditawar2 dan pada angka kontrak yang fantastik akhirnya Paus tergoda. Dan memanggil kardinal senior seraya bertanya:
Kontrak kita dengan pabrik roti itu habis tahun berapa ya ?
(dalam bahasa asing : berilah kami our daily bread...)

 
Hosti memang tidak/belum diganti singkong, jagung atau sagu. Tapi hosti bukan lagi roti beneran macam baguette. Dan anggur lebih sering tidak dibagi-bagi (meski kalimatnya tetap; minumlah darahKu

Manakah yg mutlak adikodrati ? mana yang bukan ? Masing2 agama/gereja kiranya bergulat dengan pertanyaan ini to some extent Gereja reformasi tidak pusing lagi dengan pendeta awewe. Malah salah setau gereja sudah terima klerus gay. Sementara Katolik masih keukeh dengan imam lalaki. Tapi misa bukan lagi bahasa latin yang ora ngerti tegese. (hence orang Jawa mendaras rosario pada Dewi Maria saat imam cas..cis...cus bahasa Latin)

Kiranya proses ini (yang kiranya dimulai Paulus dengan menganulir keharusan memotong secuil kulit alias sunat) akan terus berlanjut. 
Sebab agama yang membeku terikat pada masa lalu menjadi berhala

 

Kapan kita biarkan Allah menjadi Allah?


Ia kita manipulasi dengan mencari rapalan doa yang pas
Dengan komposisi persembahan yang akurat
Lewat tindak laku nan halal 

Tidakkah Ia boleh tetap menjadi diriNya sendiri?
Allah sebagai rahasia
Yang tidak kita tahu batasnya2
Tidak pula 100% kita pahami arahnya

Namun hidup berlandas macam ini tidak kita kehendaki
Allah kita kehendaki jadi jawaban
Atas pertanyaan-2 kita
Entah besar maupun kecil
Ia kita jadikan penyumbat lubang
Boleh renik atau raksasa

Allah sebagai keheningan tidak kita terima
Ia kita minta jadi jaminan
Akan ketidakpastian
Kita jadikan pengusir burung
Burung2 kekuatiran
Kita buat hantu sawah
Penghalau marabahaya

Ia kita rayu dengan sesajen
Ia kita hampiri dengan gula-gula
Ia berhala kita
Semacam jin dalam botol yang kita perintah

Tidak bisakah kita menyerah
Dan melepakan pijakan palsu berhala yang kita puja sebagai Allah?
Eloi Eloi Lama Sabakhtani
Allahku Allahku
Mengapa engkau meninggalkan aku

Allah yang mana yang kita seru?
Allah adalah rahasia
Bukan berhala ciptaan kita

Wed 11/16/2005 1:10 PM

Pastur F dari paroki St Kl

Pastur F dari paroki St Kl mengatakan: 
Umat paroki saya bebas saja mau kegereja mana mau di P atau di D
Tapi kalau ada kematian...saya tidak akan layani
Masak waktu senang ke paroki lain
Pas susah ketempat saya
Saya akan bilang ...saya tidak kenal domba yang itu

Pastur F mestinya tahu membaca Injil tentang Bapak sianak durhaka
Bapak yang tidak tahu malu menunggu anaknya yang durhaka setiap sore
Dilihat orang banyak – dijadikan bahan gunjingan
Pasur F juga seharusnya pernah mendengar bahwa Rabuni Yesus datang untuk melayani
Untuk orang berdosa dan bukan orang saleh

Lalu bagaimana pastur F ini mendamaikan injil yang murah hati dengan aturan parokinya ?
Bagaimana pastur F mencegah Bapak disurga menerbitkan matahari untuk si saleh dan si lalim
Apa yang pastur F katakan jika siempunya kebun melarang membabat ilalang
Bilang apa ia mendengar gembala baik meninggalkan 99 dan mencari yang 1 ?

Saya tidak berminat lagi obrol dengan dia
Dan sembari beranjak saya bersukur bahwa saya tidak kegereja karena pastur
Saya bahkan berdoa pada Yesus tidak karena katulik
Agama cuma kendaraan
Bukan berhala
Keselamatan bukan soal gereja
Tapi soal iman dan berbuat baik


Mon 2/28/2005 4:22 PM
PS: pastur F tidak sendirian salam soal ini. Tanyakan saja pada sebarang pastur
Dan jawabnya sama. Mereka seolah lupa bahwa Yesus tidak bisa dikurung di paroki
Dan bahwa mereka bukan semacam dukun yang dimintai tulung memanggil arwah

Puisi Malin Kundang

Jadi, alhasil cintamu cuma pamrih saja ?
ternyata ada udang dibalik ini semua ?
Aku tidak bisa lagi berubah ibu ?
Kamu terlanjur mengutuk aku
tidak adakah maaf dihatimu ?
amuk saja tanpa rasa sendu?
ahh aku cuma batu
cinta ibu itu
sungguh2 atau advance kredit melulu

Wed 8/14/2002 4:04 PM

kenapa Zizu?

Habis dia mengejek mak dan adik perempuan saya
Kalau begitu zizu kita dengar sepotong cerita ini
Si Polan yang lugu suatu hari jalan2 kepasar baru
Lantas dia belanja ditoko cina
Selesai belanja si cina bilang “kamsia”
Pindah ketoko sebelah dan peristiwa itu terulang lagi “kamsia”
Si Polan pulang naik becak dan tanya sama si abang becak
Kamsia itu artinya apa na ?
Si abang becak punya bakat becanda dan bilang kamsia itu artinya sialan
Lantas saja si Polan meradang dan balik ke pasar baru
Itu barang2 dibanting didepan segenap toko2 cino sambil tereak2
Babe Loe, Nyak Loe, mBah eloe…semuanya…KAMSIAAAAAA
 
Zizu, makian itu punya arti berbeda  
Buat kamu atau si Materazzi itu
Buat dia mungkin hal biasa, buat kamu juga beda
Bagaimana suasana hati mu saat itu ? Juga bagaimana suasana hati dia ?

Kata dancuk kon di surabaya diucapkan 10x sehari dan tidak perlu orang tersinggung
Katanya itu akrab suroboyonan
Tapi buat yang tidak tahu konteksnya itu jelas penghinaan pangkat tiga

Entah apa pula yang diumpatkan si Italiano ini
Tapi tandukan banteng gaya mu itu jelas repot dipertanggung-jawabkan
Kata orang Jawa: Lha wong me’ di oyok gunem
Ya gunem balik jawabnya

Kenapa Zizu ?
Tidak bisakah kau berlari menjauh
Kau bilang : kalau saya diamkan sama saja membenarkan omongan si Italiano ini
Lho Zizu, kau kan tahu umpatannya tidak ada benarnya ?
Bahwa dia asal bunyi (atau malah sengaja supaya kamu marah)
Kata orang bijak : sing waras ngalah
Yang punya akal sehat menghindari pertengkaran

Konon sang Budha pernah diriwayatkan menolak membuka amplop sebuah surat
Karena ia tahu surat itu berisi makian2 belaka
Dan hatinya tetap tentram

kenapa Zizu
kenapa ?

Mon 7/17/2006 3:52 PM

nisbi

Setiap kali ada berita duka – RIP-  kita diingatkan betapa nisbinya manusia
Siapakah kita yang hendak berdalih dan berperkara dihadapan alam semesta
(jangan lagi dengan khaliknya)

Kita hanya terbuat dari abu yang dihembusi ruahNya
Ruah yang suatu saat meninggalkan seonggok abu
Sejumput molekul benda mati yang hilang ditiup angin

Hari-hari manusia lalu bak angin
Kita cuma bayangan – yang lenyap manakala sang surya beranjak keperaduan
Setelah itu gelap
dan dalam gelap segenap argumen, atribut, gelar, sakit, harta
menjadi bisu dan nir arti

Kematian nyaris tidak bisa dimengerti ditengah indahnya pagi hari
Dipadang bunga yang sepoi-sepoi kelamnya kematian tidak bisa diperdamaikan
Apatah hidup yang hangat dan menggairahkan hanya akan berujungkan kematian
Debu dan kehampaan

Mungkin kita masih dikenang oleh sejumput teman, kenalan dan keluarga
Tapi saat mereka satu satu beranjak keliang lahat mereka
Kenangan akan kita pun sirna dan semesta tidak pernah ingat lagi
Bahwa kita pernah menorehkan jejak dipasir jagad ini

Namun dalam iman kita percaya bahwa hidup tidak dimusnahkan
Namun diubahkan
Dirumah BapaKu ada banyak tempat
Dan bahkan sesungguhnya hidup adalah sebuah kontinum
Hidup diubah menjadi kekal

Berbahagialah kita semua
Yang mati bersama Kristus dan kelak bangkit bersama Dia

Dedicated to Monica’s grand ma
RIP
Tue 4/26/2005 9:52 AM

Thursday, May 28, 2009

sok pinter di Getsmani

Paling sedikit Adam dan Hawa diperlakukan macam anak ingusan
kataNYA: buah yang itu JANGAN
kenapa-kenapanya tidak ada disebut
pokoknya OTORITER semau gue: JANGAN
titik !
No question allowed

atau semua ular dimusnakan sajah !
kok repot

alhasil mereka diusir dari pintu timur kebun Eden
dan dipasang malaikat jaga macam cakrabirawa

serem

Holopis kuntul baris

apa tidak ada politik dibelakang semak2 kebun Eden ?

Aaaah sok pinteeer

Wed 8/14/2002 4:54 PM

hello goodbye

Ada yang tidak suka perpisahan, yang lain meratapi pertemuan tapi mBak S dengan bijak bilang: hidup adalah rangkaian pertemuan dan perpisahan. Kata MAW Brouwer alm: Solus Nascitur, Solus Moritur (sendirian manusia, sendirian manusia lahir) dan hidup akhirnya adalah rangkaian transit semata entah dari mana jiwa saya datang, entah bagaimana dia hadir diraga saya...berjumpa dengan anda semua, lalu pergi menapaki jalan saya sendiri. Kaum Budhis malah percaya bahwa habis hidup ini ada lagi yang lain. Plato juga percaya akan hidup sebelum hidup. Descartes mengatakan bahwa Jiwa terperangkap dalam raga (Ghost in a Machine). Mereka semua mengandaikan perjalanan dan kesementaraan

Tidak tahu siapa yang memulai ambil inisiatif untuk kebiasaan menangis saat harus berpisah. Perpisahan mestinya Natural sekali. Perpisahan adalah bagian integral pertemuan

The Beatles yang kondang pernah berdendang:
I don't know why you say goodbye I say hello
Hello - Goodbye is just parts of the same coin

Namun bukan lantas to say goodbye means nothing. Seolah pertemuan2 tidak berarti. Mais au contraire mes amis. Lewat2 pertemuan2 kita diperkaya, dijadikan baru. Kalau seseorang tidak mungkin menyeberangi sungai yang sama 2 kali (karena tokh sungai selalu berubah arusnya dsb) maka lewat perjumpaan kita jadi orang yang baru, ciptaan yang tidak pernah ada sebelumnya

Maka pertemuan perlu disyukuri. Bahwa ada perpisahan yang membayang tidak membuat pertemuan jadi perlu ditabukan.

Kata Guru Zen: yang penting adalah saat ini kemarin adalah masa lalu, esok adalah bayangan

Fri 5/10/2002 8:43 AM

bisnis

Berteman konon adalah berbisnis
Kamu baik pada saya dan saya akan baik pada kamu
Mungkin terdengar sinis, tapi ini lumrah

Tapi Bapamu menerbitkan matahari untuk yang baik dan yang jahat

Lalu pemahaman saya
alangkah murah hatiNya
Tidak memandang siapa kita
apa agama kita
siapa kita

Kapan kita bisa seperti Dia ?
Mungkin harus mencinta sampai mati
kalau mencinta tidak sampai terasa sakit
mungkin kita tidak mincinta
tapi berbisnis

semacam montir super ahli

Pernah tidak merasa bisa memahami orang yang berbuat salah pada kita ?
Kita cenderung maklum dan mungkin menghela nafas seraya berkata: "paling2 minta maaf..." dan kalaupun kata maaf tidak sampai muncul kita sudah keburu maklum dan lega lila

Pernah berpikir bagaimana Tuhan mengampuni dosa ? "Akupun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi" kata Yesus pada wanita yang dibilang berzinah (lha laki2 partner zinahnya tidak disebut2 padahal hukum Yahudi dilempari batu berlaku pada kaum pria zinah-ers).

Betapa mudahnya proses pengampunan Tuhan. Jauh sekali dari manusia yang gemar memendam dendam, menuntut balas, mengancam jotakan. Apatah yang kita punya sampai2 demikian sulit kita memberi maaf. Padahal sekali tempoh kita gawal juga dan berhutang maaf.

Gusti Allah yang empunya segenap bintang dilangit, yag menghembuskan nafas untuk kita pinjam - dengan rileks memaafkan siapa saja yang datang bertobat.
Prosedurnya tidak rumit, bahkan kadang tidak ditanya ba-bi-bu. Tengok saja kisah anak durhaka yang disambut kembali sebagai pangeran, padahal minta jadi jongos. Ia tidak diperkarakan atau digugat. Sukacita surga melimpah saat orang pulang. 

Paradoks ini mengandaikan demikian PD-nya Tuhan. Kita manusia demikian kerdil sehingga harga diri kita yang cuma sejumput debu sudah kita gembar-gembor setinggi langit. Tuhan kita demikian penuh kepercayaan pada kebaikan manusia, sehingga serusak apapun ia Allah tetap menerima - tidak ada yang tidak bisa Ia perbaiki - semacam montir super ahli. Maklum Dia yang mbuat :)

Kalau memang demikian adanya maka beriman bukan soal securing a place in heaven melainkan selama hidup ini bermesra dengan Gusti Allah - sehingga meski hujan (kayak hari ini) hati masih hangat, meski hidup kadang ribet bisa tetap tersenyum (hadapi dengan senyum - kata Dewa) dan waktu kita berjumpa dengan Dia - face to face kita sungguh berjumpa dengan sahabat yang selama ini kita rindukan

Fri 5/27/2005 5:02 PM

ibadat hujat

Kadang saya bertanya retorik apa boleh kita menghujat ibadah/misa yang dirayakan dengan tidak menarik ? Koor nya alakadarnya (bahkan  1/2 nekat - membawakan lagu berat dengan kapasitas cekak), kotbahnya ngalor ngidul (bonus: pengkotbah menyanyi lagu pop), misa berlangsung 1.1/2 jam (di Bandung mah average 50 menit) Dirigen memilih lagu yang nada dasarnya setinggi leher - hence terpaksa umat menyanyi satu oktaf dibawah...dsb 

Ekaristi mestinya jadi perayaan suka - lha wong tegesnya itu perjamuan kasih jeh. Tapi umat (paling tidak saya) suka mengkritik sana-sini. Adakah saya punya hak untuk itu ? 

Kata Yesus : kalau ada yang menyesatkan orang sebaiknya ia ditenggelamkan dengan leher berkalung batu gilingan. Serem juga. Ibadah yang dikemas serampangan memang tidak sampai menyesatkan, tapi sedikitnya menyebalkan juga.

Tapi bukankah umat boleh menyumbang koor ? tidak semua orang jago berkotbah bukan ? yang main organ juga masih belajar. Apa mereka tidak boleh tampil? Kalau itu anak yang bawa tiga roti dan lima ikan (atau 2 roti 5 ikan, lupa saya) tidak PD maju kedepan bisa2 Yesus menciptakan roti dari batu (BTW - itu mujizat judulnya perbanyakan roti dan bukan mencipatkan dari ruang hampa). Hence semua saja diundang untuk meramaikan ibadah

Cuma mbok yao, latihan. Biar bagaimana perlu dijaga standard minimal. Menyanyi katanya berdoa 2 kali, tapi menyanyi yang fales apa sama nilainya ? Dan ujung2nya umat seperti saya yang demen mengkritik perlu introspeksi - jangan2 ibadah jelek karena saya tidak mau ikutan koor. 

Hence saya memutuskan untuk menarik pertanyaan retorik tadi :)

Mon 5/8/2006 11:24 AM

Orang kristen juga manusia !

Rada ganjil sedikit kalau kalimat "bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu" dikaitkan dengan pesan suruh mbaptis seluruh dunia.

Logikanya: mestinya yang disuruh mbaptis dikasih tahu mana yang DIA pilih dan mana yang tidak. Sebab tanpa guidance kita bisa salah mbaptis. Orang yang mestinya tidak jadi Kristen malah dibaptis. Dan sebaliknya

Alhasil ada yang luput jadi kristen dan disisi lain ada yang "salah" karena jadi kristen (padahal tidak Dia pilih). Tapi ini mengandaikan bahwa menjadi kristen itu punya signifikasi tertentu. Apa begitu ? Kalau engkau dibaptis hence kristen, apa artinya itu buat engkau ?

Saya yang dibaptis 2 bulan setelah lahir hence tidak punya argumen saat air baptis dicipratkan. Orang tua saya mengambil alih pilihan bebas saya untuk saya. Harapannya belakangan saya mengembangkan sintesa makna pembaptisan itu.

Seorang teman dua kali gundah karena "kok orang kristen korupsi ya.., malu ah!" Wahai orang kristen juga manusia, hence berbuat dosa juga. Komunitas kristen tokh bukan golongan molekat yang suci hama. Tapi memang gela juga kalau dengar anggota kita yang tidak senonoh kayak gitu

Tapi mungkin dia sebenarnya salah terlanjur dibaptis...dan banyak orang baik salah terlanjur tidak dibaptis 

Omong macam ini terasa arogan..emang orang kristen baik semua ? Mestinya tidak. Kita cuma daging dan darah dan secuil iman yang kita pertaruhkan mana kala godaan dunia menghadang dijalan

Orang kristen juga manusia !

Fri 9/30/2005 2:19 PM
 

Kokok ayam digerbang kota Roma

Tiba-tiba terusik saya dengan metafor “kokok ayam” yang digunakan Yesus. KataNya: sebelum ayam berkokok tiga kali engkau (Petrus) akan menyangkal Aku. Angka ”tiga” cukup sering kita dengar. Tiga pribadi, tiga hari Yesus dialam penantian, tiga saksi dibutuhkan untuk menyatakan bersalah (Mt 18:16), dua-tiga orang berkumpul atas namaKu. Kiranya tiga mengandaikan kepenuhan. Dan kiranya ke-tiga-an kali Petrus menyangkal mengandaikan pengingkaran komplete. Lengkap sudah kegagalan Simon yang disebut Sang Batu Karang

Secara tradisional, kerap dikotbahkan bahwa yang utama adalah bahwa Petrus bertobat dan berbalik untuk sungguh menjalani perannya sebagai pemimpin umat Allah. Namun boleh digali lebih jauh pertanyaan ini: Apa yang Yesus pikirkan saat Ia memilih Petrus menjadi Batu Pondasi ? Petrus yang mengingkari Yesus kiranya tidak terlalu mengangetkan Yesus, seolah baru malam itu saja Yesus tahu bahwa murid andalanNya ini akan menyangkal Dia. Yesus kiranya kenal kurang lebih sejauh mana kehandalan Petrus ini. Hence remained : kenapa Yesus memilih Dia?

Lagi-lagi secara tradisional kerap dikupas bagaimana Yesus memilih orang2 biasa untuk jadi muridNya seperti anda dan saya. Tapi kiranya kita boleh lagi melangkah bertanya: apakah Yesus tidak terlalu gegabah mempertaruhkan karya keselamatanNya pada orang pengingkar macam Petrus? 

Bisa dibayangkan sebentar bagaimana konyolnya gerakan Yesus jika tumpas gara-gara Simon ternyata rasul kualitas kodian yang setelah mengingkari ngabur dan balik jadi nelayan –kembali ke kehidupannya yang lama.

Yesus berjudi! Dia mungkin tahu kesudahan hidupNya sendiri pada salib, tapi bagaimana kelanjutan karyaNya? Kiranya tema Allah yang menaruh harap pada pecundang macam Petrus-lah yang perlu kita renungkan manakala kita lagi mendengar ayam jago berkokok. Allah tahu persis kita akan menyangkalNya, dan bukan Cuma menyangkal asal2an, tapi menyangkal lengkap. Kamu akan menyangkal aku secara total sebelum hari berganti. Tapi Aku tokh percaya padamu

Menurut tradisi –dikala aniaya oleh Kaisar Nero Petrus bergegas melarikan diri dari kota Roma yang diobrak-abrik serdadu2 untuk mencari dan menyeret orang2 Kristen. Kurang empat mil dari gerbang kota Petrus melihat sang guru bergegas kearah yang berlawanan. Hence pertanyaan sohor keluar dari mulut Simon: Quo Vadis Domine? Hendak kemana Guru? Dan Yesus menjawab: hendak ke Roma untuk disalibkan lagi. Mungkin saat itu ada ayam terbangun dan berkokok –kita tidak tahu, tapi Petrus mestinya tersengat mendengar ini -bahwa bakat menyangkalnya sukar menyingkir. Tidak mau mengulangi kesalahannnya dulu, Petrus lantas berbalik meninggalkan gerbang kota dan menyambut salibnya. 

Kalau ayam berkokok esok pagi dan kita bergegas meninggalkan Roma, boleh jadi Domine sedang berjalan bergegas kearah berlawanan untuk kembali disalibkan karena kita sekalian telah menyangkalnya paripurna.

Mon 9/26/2005 7:50 AM

lebih jahat

Ada masanya -konon kata sebuah buku- bahwa dosa macam masturbasi dipandang lebih jahat dari segala dosa (hence Onan dalam perjanjian lama). Namun -kata buku itu lagi- sekarang ada perkembangan bahwa dosa lain macam korupsi, KKN dsb adalah lebih jahat. 

Kiranya ini soal skala dan cakupan. Kalau satu orang korupsi maka evil akan dialami lebih banyak orang dibandingkan dengan onani. Well - dosa tetap dosa - tapi tidak semua dosa senilai. Kalau dosa setetes "dihargai" sama dengan dosa sang samodro yang tidak adil namanya. 

Tapi Allah apa adil ? dalam skala manusia Ia dapat dipandang tidak adil - coba ingat perumpaan orang2 upahan - yang datang subuh diupah sama dengan yang datang setelah lohor. Sama sekali tidak adil bukan ? lantas waktu didemo yang empunya cuma bilang: kalau ana baik hati kenapa anta iri hati? Duit-duit ana. Pan anta sudah sepaka sama ana mau dibayar segituh. Sudah sana minggat. Dan para demonstran minggat sudah Simak juga hikayat anak durhaka. Malah abbanya yang berlari mendapatkan dia. Terbalik sudah Dosa boleh beda - tapi pengampunan Gusti Allah pada mereka yang tobat tidak pernah dikorting. 

Sudah tentu ada aspek sosial dalam dosa. Maka ngaku dosa itu peristiwa komunal juga - dalam arti : diakukan secara resmi dihadapan pastur dan diampuni resmi. Otherwise cukup sms saja - dosamu sudah diampuni nak, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. 

Thu 4/13/2006 1:44 PM

tepatnya: menghina

Waria yang berkontes adu cantik -menurut sekelompok orang - adalah menghina umat beragama. Persisnya : penentangan agama. 

Apakah "agama" adalah sesuatu yang bisa terhina? Apakah saya bisa menghina sederetan konsep? Mestinya tidak - yang terhina tetap manusia yang berdiri dibawah umbul2 konsep tsb. Dan karena merasa berhak membela agama yang teraniya - maka kelompok ini mengancam berbuat kekerasan

Spesifik dalam kasus Waria keadaan menjadi problematik. Mereka ini apa ? Pria atau wanita? Jangan2 kita terlalu sempit untuk memahami alam - bahwa alam itu diskrit dan biner (ini atau itu) dan bukannya kontinu 

Alam yang kontinu mengenal nilai antara - tidak hanya hitam dan putih - tapi ada abu-abu dengan segenap nuansanya.Gagal memahami ini membuat kita jadi naif dan memaksakan manusia kedalam pakaian seragam dan bukan sebaliknya - memotong seragam sesuai ukuran badan orang.

Tapi apa boleh buat - agama yang adalah konsep buatan manusia membutuhkan keteraturan dan Kesederhanaan. Agama yang kelewat rumit cuma bisa dipahami dalam "rasa" dan ujungnya kita jadi 
Mistik sufistik yang berkata: tentang Allah kita tidak tahu apa-apa dan tidak bisa bicara apa-apa
Allah semacam ini tidak bisa diajak bersekutu mengutuk sipolan demi membenarkan kepentingan kita sendiri. Allah mistik menarik kita kedalam keheningan, dan tidak semua orang berminat dengan Allah macam ini

Alih-alih orang membuat Ilah yang jadi ejawantah karep kita sendiri - Idol yang kita dandani seturut kebutuhan perut (dan dibawah perut) kita. Allah yang kita marahi kalau gagal menjawab kebutuhan kita, Allah yang kita sembah kalau kemauan kita kesampaian. Allah yang terhina karena ciptaanNya tidak hitam atau putih.

Apakah Allah sungguh macam begini ?

Mon 6/27/2005 12:50 PM

kalau Tuhan adalah Secret Lover

Apa yang terjadi kalau Tuhan adalah Secret Lover yang anonim. Imagine Dia diam-diam datang ke Betlehem, lalu berkeliling dan berbuat baik Lantas mati disalib - tanpa banyak orang tahu Lantas keselamatan begitu saja datang dimuka bumi Kita semua selamat karena bangkit bersama dia Gratis Tidak perlu dibaptis segala. Asyik bukan ? 

Ternyata bukan begitu caranya. Sayang disayang. Keselamatan harus disetujui Kita harus mau dibaptis dsb kalau mau selamat. Lain dengan dosa yang otomatis (dosa asal), keselamatan tidak sama sekali otomatis Hence Tuhan tidak bisa jadi Secret Lover lagi, yang diam-diam membentangkan Tangannya disalib tanpa pamrih Tidak ada kasih yang lebih besar - NO Greater Love

Kenapa musti diwartakan dan dibaptis dalam nama tritunggal ? Apakah titah ini otentik atau tulisan jemaah dibelakang Matius ? Tidak tahu kita. Yang jelas Keselamatan tidak bisa anonim. Atau bisa ?

Bukankah kata Gusti: kamu tidak melawat Aku, tidak memberi Aku pakaian, etc Siapa yagn berbuat baik untuk yang paling kecil itu yang berbuat sesuai kehendak Bapak dan dia boleh masuk surga. Keselamatan diam-diam, yang diperbuat tangan kanan dak tidak diketahui tangan kiri!

Jadi piye ? kenapa keselamatan perlu dikaok-kaokkan kalau akhirnya siapa saja yang berbuat baik masuk Kerajaan Allah. Kiranya kita bisa belajar dari St Agustinus yang mengeluh: terlambat aku mencintaiMu Tuhan. Bukan soal kaok-kaok, baptis dsb. Itu mah trivial. St Agustinus mengajarkan bahwa jiwa kita serupa rusa merindukan air, haus akan Tuhan dan kita tidak akan tentram jika belum bersatu dengan sang pencipta

Maka warta sesungguhnya mesti sebuah warta gembira; wahai manusia, damai sejati itu sudah hadir untuk mu dan itu adalah Allah dalam Yesus. Bukan warta ancaman, tidak pakai menghijat, mengutuk apalagi mengkafirkan orang lain.

Maka Allah sungguh seorang Secret Lover dan jiwa kita adalah kekasihNya, kita lelah berziarah dimuka bumi ini untuk menemukan belahan jiwa kita - yaitu Allah sang kekasih

Fri 9/9/2005 1:00 PM

Solus Nascitur Solus Moritur

Seorang teman mengingatkan bahwa kematian datang seperti pencuri
Well paling tidak hidup memang tidak pernah sungguh kita miliki juga bukan ? 
Adakah kita yang menentukan pada keluarga mana kita lahir ? 
Dsb dll etc 
Ada yang given from heaven
Sehingga saat cadeux itu diambil kembali manakah hak kita hendak berkilah 
Sudah tentu duka dan kepahitan yang menyergap amat menyesakkan 
Tapi hari-hari manusia seperti rumput liar bukan ? 

Kalau setiap saat kita tahu bahwa kabel bisa saja di cabut
Hubungan bisa saja diputuskan
Kita bisa kerdil dan ciut 
Siapakah kita menghadapi misteri hidup ini ? 

Sikap yang pas kiranya adalah berserah
Ya Tuhan kedalam tanganMu….
Setiap hari setiap saat

Karena Ruah itu hanya pinjaman
Bukan kita sang Empunya

RIP 
Dede Gildas
Solus Nascitur Solus Moritur

our own will

Nothing hath separated us from God but our own will, or rather our own will is our separation from God. 
--William Law

Di pondok Nabi kita temukan orang2 yang percaya bahwa sang pendeta lebih kuasa dari Yesus Kristus. Yesus -for one thing- terus terang tidak tahu kapan kiamat akan tiba. Dan dari segi ability to confince people YK kalah dengan sang nabi pondok Paling tidak Petrus dkk tidak persis paham betul apa maksud YK dengan ajaranNya Thomas ragu terus terang, dua murid exodus ke Emaus sambil bersungut2.

Di pondok nabi kita lihat orang yang menyerahkan *will* nya demi sang Nabi. Mereka tidak mau repot berperkara soal iman, mereka serahkan bulat2 pada sang Nabi dan kiamat memang tidak datang tgl 10 Nov 03, entah gara2 tercemar kehadiran pulisi2 atau tidak

*will* adalah sesuatu yang ganjil sebab kalau diserahkan bulat kealamat yang salah malah jadi konyol, disisi lain - kalau digenggam maksimum orang bisa mati dengan tangan terkepal dan tidak memberi kesempatan Allah untuk mengampuninya - atau orang ybs untuk menyambut 
Allah dengan tangan terbuka

Jadi mau dilepaskan 100% (dengan resiko salah ? bandingkan Jim Jones, David Coresh, dsb) atau mau digenggam sampai mati ?

Kata Magnis Suseno SJ - tidak ada didunia ini yang berhak menuntut komitment 100%. In a way mungkin yang dia maksud adalah kita layak melalukan discernment - ada apa dibelakang nabi ? palsu atau genuine ?. Yang nomor dua seperti kata Will Law diatas , *will* harus dilepaskan -somehow- sebab *will* yag digenggam erat2 malah mencegah orang menjabat tangan Allah yang menyambut dengan tanganNya dibalik kematian kelak

link berita

dikau bunga senyumku

Bagi seorang teman –calon pasangan hidupnya adalah bunga bagi senyumnya. Kalau senyum itu semacam padang rumput, maka tanpa sang belahan jiwa, padang itu mungkin penuh ilalang, bahkan gersang. Alangkah ironiknya. Senyum yang semestinya adalah salah satu ungkapan hangatnya jiwa, optimisme dan damai berubah jadi seringaian yang mungkin malah menakutkan. 

Menarik bahwa kita mendekati sang idaman hati sebagai semacam potongan puzzle yang selama ini kita cari-cari. Bersama dengannya kita menjadi lengkap, menjadi lebih sempurna. Wahai…indahnya asmara. 

Yang mungkin luput dari telisik adalah bahwa sang bunga juga berangkat dari ufuk yang sama. Sang bunga melihat bahwa sang padang adalah padang subur ijo royo-royo penuh nutrisi yang memberi ruang luas untuk tumbuh berkembang. 

Waktu padang bertemu bunga, waktu akar ditancapkan; keduanya memandang kemana ? Kedalam diri sendiri ? atau kearah pasangannya. Apakah sang pasangan adalah panacea yang selama ini dicari-cari ? Ataukah diri ini hadir untuk sang pasangan. Persatuan itu apakah persatuan untuk menerima atau persekutuan untuk memberi ? Atau a little bit of both ? 

Nancy Reagan –mantan first lady Amerika- mengatakan bahwa persatuan pria wanita bukanlah 50%-50%, ada banyak waktu salah satu diminta memberi 90% dan menerima 10%. Yang menjadi soal adalah kadang kita tidak siap dengan konsep ini. Yang kerap muncul adalah lebih-lebih kita minta partner kita memberi down payment dan kalau tidak siap sang partner bisa defisit dan neraca terjungkal menghamburkan isinya. 

Membangun persatuan mengandaikan kita punya cadangan kehangatan seluas samudera, punya hati sebesar benua, punya tekad membaja supaya bunga boleh berkembang, supaya tanah sempat menjadi subur, supaya tahan menghadapi paceklik, saat menerima kurang dari 1% dan memberi lebih dari 99%, saat harus memberi maaf dan menelan empedu. 

Sudah tentu ini tidak mudah. Sama sekali diluar soal rutin sehari-hari. Dan lebih payah lagi kerutinan malah menghianati kita, sebab dalam rutinitas hangatnya romantika cinta masa courtship didinginkan. Tidak ada lagi rayuan, puisi apalagi bunga. Belum lagi tantangan hidup berdua (atau bertiga, berempat …bersama anak buah cinta) mengerosi sisa bara. 

Maka sebelum semua itu terjadi, simpan cadangan kehangatan, tabung suka cita berdua, depositokan tekad hati dan …relax, enjoy the ride ! 

Dedicated to T+J 

prejudice kita

PERCEPTION -- The eye sees only what the mind is prepared to comprehend.
--Henri L. Bergson

Kita melihat bukan apa yang ada diluar sana tapi prejudice kita
Kita melihat orang Kristen - orang Batak - Orang Cina dan bukan human being yang capable untuk mencintai dan dicintai

Maka Yesus dulu melihat bukan penzinah, bukan pemungut cukai tapi menukik ke dasar pribadi masing2
orang2 yang haus belas kasihan

Hanya orang macam Yesus yang bisa tulus berkata :
mereka tidak tahu apa yang mereka buat ya Bapa Karena Dia tahu gerombolan massa ini dihasut yang menghasut juga didorong oleh sekelompok petinggi Yahudi (dan tiga puluh keping uang perak) Yang sebenarnya sekadar melindungi periuk nasinya sendiri

Lalu kapan kita boleh jernih melihat tanpa syak wasangka?
Mungkin saat kita berhasil membuang semua label prejudice

Thu 10/30/2003 5:33 PM

Kirene

Tidak ada yang heboh mana kala Simon lahir di Kirene
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada masa kanak-kanaknya
Tidak tahu kita bagaimana orangnya

Namun suatu hari yang terik Simon orang Kirene memanggul salib sebelum semua orang Kristen 
Selain Yesus dari Nazareth, Simon lah yang memanggul salib kudusNya
Memang bukan kehendak dia semata

Dia cuma disuruh
Tapi mestinya ada banyak orang lain kiranya yang kebetulan lewat dijalan setapak ke Golgota
Kenapa Simon ?

Tentang penjahat yang bergelayut disebelah kanan Mesias kita juga tidak banyak bisa berkata
Dia sadar dia bajingan dan tahu diri bahwa salib laknat memang jatah dia
Namun entah tahu dari mana, dia mintakan sang Mesias ingat akan dia
Harapan yang sekadarnya ? 
Mimpi apa pula dia dieksekusi bersanding dengan Yesus yang Kristus
Tidak tahu kita kenapa jalan hidupnya begitu 
Mati sebagai penjahat bersama mesias

Dan jalan hidup sungguh misteri
Kenapa pribadi itu bersimpang jalan dengan kita ? 
Siapakah yang mengirimkan nya ? 
Abraham tidak tahu siapa yang ia jamu (Kej 18)
Ndilalah mereka dari atas sana

Kita tidak sungguh tahu siapa yang kita jamu, kita sapa
Yang menolong kita, yang senasib sesial dengan kita
Siapa tahu Ia dari atas sana
Siapa tahu Mesias ada dalam dirinya ..

Tue 3/1/2005 12:40 AM

yang jahat timbul dari dalam

Jemaah Katolik mengakukan dosa dalam setiap perayaan ekaristi dengan mengurutkan demikian " ..Saya telah berdosa dengan PIKIRAN dan PERKATAAN, dengan PERBUATAN dan KELALAIAN..."

Menarik bahwa PIKIRAN disebut pertama kali. Andaikan urutan mengasumsi- kan prioritas maka dosa pertama-tama committed even bahkan saat orang berpikir2 tentang berdosa. Kalaupun dosa urung dieksekusi - kenyataan bahwa ia sudah sempat masuk dalam alam pikiran serta merta sudah membuat yang bersangkutan berdosa Amazing how easy it is to commit to a sin !

Dalam Mr 7: 21 Yesus bersabda bahwa yang jahat timbul dari dalam. Yang jahat pertama2 direncanakan dulu baru di eksekusi. Dosa pertama2 di mulai dari kejatuhan PIKIRAN - bukan semata2 waktu dieksekusikan.

Menarik bahwa Evdokimov (baca Majalah BASIS edisi paling gres Maret-April 2003 ) mengobservasi demikian: "Sin never comes from below, from flesh, but from above, from the spirit. The first fall occured in world of angels, pure spirits"

Astaga ! 

Baru terasa diktum bahwa manusia itu -semua saja- berdosa asal.Yaitu segenap manusia punya kecenderungan berdosa. Alhasil lewat benak (hati/spirit) lah manusia sudah mulai berontak terhadap Sang Baik - Allah Al Rahim. Dalam pikiran orang sudah mengkorupsi cita-cita Ilahi akan kebaikan manusia - akan kesempurnaan manusia.

Pertanyaan soal flawed in the design of human spirit (ie tends to fall) tidak akan dibahas lagi disini - diandaikan saja soal ini sudah terjawab.

Tapi lantas bagaimana mensiasati soal ini ?

Buku2 Katolik yang saya baca waktu masih kecil dulu mengusulkan agar orang melakukan penelitian bathin setiap sebelum tidur. KUrang lebih upaya ini dimaksudkan untuk menelaah kedalam, menerangi setiap sudutnya, mengungkap setiap batu, menyorot segenap celah. Buat apa ?
Tindak prefentif ! Segenap embrio jahat hendak cepat2 diaborsi,semua rencana gelap hendak diterminasi-dini, habis itu lalu bathin jadi bersih ..sih ..sih !

Sederhana dan jelas efektif. Sebab kalau sampai dosa sempat menggumpal dan lewat masa inkubasinya maka orang jadi corrupted, contaminated. Pikiran nya tidak lurus lagi, matanya tidak memandang yang sebenarnya lagi. Ibarat komputer kemasukkan virus - ia tidak lagi bertindak sesuai kehendak peng guna, tapi over ride oleh sang virus

Pikiran yang corrupted melahirkan tindakan yang corrupted pula dan bola sal- ju terus bergulir meraksasa. Kalau anda dan saya corrupted maka chances are pelan2 kita mengkorupsi orang2 sekitar kita- keluarga- masayarakat- dsb-dst dan imagine bayi2 yang lahir kemudian ? 100% corrupted ! Mereka tidak punya daya untuk me-reverse raksasa dosa yang sudah menjalar kemana-mana

Dalam logika ini hendak kita pahami pula peristiwa Paska - bahwa nun dise- buah petak kecil di Israel tampilah Yesus dipentas dunia. Ia istimewa sebab Ia sempurna seperti BapaNya disurga. Orang ini berjalan, berkeliling dan berbuat baik. Diujung hidupnya Ia mati hina ditengah kriminal meski tidak ada satu kesalahan Ia buat (kecuali kalau soal mengusir pedagang di Kenisah mau dikategorikan act of violence...). Ia turun ketempat penantian dan dibangkitkan Allah-AbbaNya.

Et alors ? Eh bien, Kalau mati adalah upah dosa maka dalam kebangkitan dosa dipatahkan. Diatas kita lihat bahwa kuasa dosa sudah mondial, mengger- hana, tidak ada satu dari kita yang bisa melawannnya kecuali tentu Yesus yang bangkit. Dan sejak kebangkitan Yesus official dosa dikalahkan, sebab kege- lapan -yang paling hebatpun- tidak bisa menenggelamkan nyala sebatang lilin.
Lilin yang biar sebatang secara absolut menegasikan gelap. Gelap tidak gelap lagi.

Yesus yang bangkit naik kesurga dan mengutus Rohnya. Menarik bahwa Dia tidak membuat kita punya badan yang baru, tapi Ia mulai dengan Roh. Sebab - bukan kah seperti kata Evdokimov diatas, dosa itu pertama2 soal spirit, roh ? Maka Yesus mengirim obat yang menyelesaikan akar bukan gejala, yang membunuh kuman bukan cuma mencegah batuk.

Lalu dimanakah itu Roh Kudus ? Lihatlah kedalam, telitilah kebathin. Adakah Ia disana ? Kenapa dunia masih penuh dengan dosa ? Karena rupanya the sum of evil outnumbered the sum of holly spirit ! Bukan soal Roh Kudus kalah kuasa (macam superhero kalah versus bad guys), tapi Ia kerap tidak diberi ruang gerak, Ia diikat dan boleh keluar sebentar saat misa atau doa minta lulus ujian. Lebih dari itu burung kudus masuk sangkar.

Kata orang bijak- kalau mau mengubah dunia, mulai dari dirimu sendiri. Maka lepaskanlah Roh Kudus dari sangkarnya, telaahlah bathin dengan rajin dan mulailah berbuat baik. Dan sukaciat surga membual-bual, saat sidurhaka pulang ke kesucian, beranjak pulang ke fitrahnya, sempurna seperti BapaNya. 

Wed 5/7/2003 2:33 PM

Kita tidak pernah benar-benar berpisah

Mungkin baru sejak Isa Bin Maryam orang memilih tidak menggunakan kata perpisahan 
Hey orang-orang Yahudi jangan melihat kelangit, sebab Gusti tokh menyertai kamu hingga kesudahannya 
Kita tidak pernah benar-benar berpisah - sebab dizaman kiwari ini teknologi memotong jarak antara kita 
Sejauh kita nampak dimata satelit kita bisa dicapai dan menggapai 
Ada internet – ada sms dan embuh opo maneh 
Komunikasi tidak dibentengi jarak 
Dan sesungguhnya komunikasi itu soal hati 
Kontak soal bathin 
Bahasa mungkin memisahkan kita, tapi kalau bela rasa sudah tercipta 
Cukup saja bahasa Tarzan 
Dan persis dalam hal ini kita boleh bangga akan khazanah ajaran Isa 
Katanya: yang utama adalah bahasa cinta 
Belas kasih 
Bela rasa 
Tuhan tidak bicara dalam bahasa lain (tidak Arab tidak Yunani atau Latin) 
Gusti Allah bicara dalam bahasa cinta 
Dan cinta tidak boleh dibatasi apa-apa 
Tapi ndilalah orang Lewi yang liwat dari Yerikho memilih menyebrang jalan manakala 
Ia melihat orang asing yang digebuki preman berdarah merintih di tepi jalan 
Imam yang tahu hukum agama juga minggir jauh2 
Hanya orang Samaria yang jatuh belas kasih 
Ia beruntung tidak terikat dogma, ajaran dan kitab suci terjemahan sendiri 
Belas kasihannya jatuh sudah dan ia bertindak 
Ada sesama yang butuh bantuan 
Mendesak – apa boleh buat rencana sendiri harus ditunda sejenak 
Itu namanya welas asih 
Bela rasa 
Kontak bathin 
  
Manakala kita digapai sesama – jarak bukan soal 
Bahasa tidak masalah 
Soalnya: apakah hati kita kebak bela rasa ? 

Tue 5/10/2005 4:25 PM

Di Brazil

Di Brazil konon tidak ada pelajaran agama di SD
Disana anak2 diminta menggambar bunga sebagus mereka bisa

Menghiasi seindah-indahnya

Lalu kemudian sang guru meminta mereka menambahkan tulisan:
Bunga diciptakan Tuhan

 
Konsep yang menarik

Tuhan tidak dikenalkan lewat dogma, ancaman hukuman nereka atau
Hafalan ayat

Tuhan dikenalkan lewat keindahan, kreatifitas, alam

 
Kemarin di Kaltim Pos ada Malarangeng yang sekolah SD-SMP Katolik

Dia bilang waktu SMA (negeri) dengan payah dia hafalkan pernik2 detail agamanya

Hafalan tidak fun

 
Mungkin hafalan memang membosankan dan Tuhan mestinya didekati dengan
Gairah anak2 yang ceria
Bukan soal menjalankan hukum, tapi soal sukacita

Soalnya kalau sudah sukacita orang lantas jadi baik hati – dan memandang hidup
Dari sisi atas – sisi surga

 
Lha kalau bicara soal hukum – kata Yesus hukum cuma dua: cintai Tuhanmu dan
Cintai sesama – habis sudah

Dan kalau kita mengalami indahnya cinta (suka cita) maka menjalankan hukum
Jadi tidak terasa
Bukan lagi hitung menghitung – tapi spontan saja

 
Cinta sejati tidak untuk dtampung apalagi disimpan sendiri

Melainkan untuk diluberkan 

Tue 5/17/2005 12:01 PM

Perempuan memimpin misa?

pertanyaan dari SP: 
Now back to GK, apa yang tidak jelas saat perempuan meminta disetarakan untuk memimpin misa? Apa lalu doa yg dipimpin imam itu tersangkut di langit2 gereja karena dia perempuan?
 *feminitas itu inside, tdk bisa diukur dari besar cuatan otot bisep. margareth teacher? Lady di? Aung san suu kyi? Mereka sangat feminine but tough, man

tanggapan saya: 
Memang pria dan wanita punya alam yang berbeda. Sehingga wajar kalau tidak mengertos. Back to the main topic

Perempuan memimpin misa? Argumen paling dasar –kiranya- ya itu tadi : saat konsekrasi pastor lalaki mewakili Yesus yang lalaki. Sehingga lalaki kudu mengkonsekrasi

Tentu ini tidak ada dasar kitab sucinya (ada sih, tapi ya begitulah). Boleh juga dipandang sebagai kekeras-kepalaan para bapak gereja. Bisa dipandang sebagai ketidaktulusan alias pura2 dalam perahu. Memang menempatkan bunda Maria dikepala. Bahkan gereja dipandang sebagai Ibu gereja. Tapi segenap Paus ya lalaki sadayana

Apakah akan tiba waktunya wanita menjadi pastor ?
Saya yakin
Bahkan Vatikan II saja sempat tidak disangka bisa dibesut oleh Paus gendut yang cuma diharap jadi Paus transitional belaka. Tapi Roh Kudus bicara lain dan Vatikan II membongkar pasang gereka Katolik yang kolot dan peot. Ini baru =/- 1 generasi berlalu. Sehingga mungkin belum banyak yang diharap

Sabar atuh, butuh 400 tahun untuk gereja Kristus untuk berubah dari sekte gurem agama Yahudi menjadi agama Roma. Lalu gereja memang cenderung membeku. Sampai ada skisma I (Roma versus Bizantium), Skisma II (Katolik – Reformasi)

Sabar dan in the meantime : jadilah spiritual, jangan berhenti pada agama/gereja J

Oh ya bacalah juga ini
http://www.womenpriests.org/interact/cuckoo2.asp

Mon 11/22/2004 12:17 PM

Mariology - tradisi atawa kitab suci

Hari ini saya ditanggap di jumaahan Umkris Unocal. Lakonnya: Mariology - tradisi atawa kitab suci. Dari pertanyaan yang beterbangan kelihatan benang merahnya adalah bahwa Katolik berbeda dgn Protestan dalam cara menghadapi tradisi

berikut cuplikan ttg  tradisi dan kitab suci menurut visi Roma Katulik, sebagai referensi sajah

Gereja Katolik menerima Kitab suci sebagai dasar iman tetapi bukan satu-satunya dasar iman. mengapa? sebab masih ada 2 hal yang lain yaitu: 
1. Hak Mengajar Gereja (Magisterium). 
Mengapa Gereja memiliki wewenang mengajar? sebab Gereja adalah Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 tim 3:15) dan juga karena Yesus sendiri memberikan wewenang itu kepada Petrus secara pribadi (Mat 16:18-19)
2. Tradisi Suci.
Tradisi ialah "Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul, disalurkan seutuhnya kepada para pengganti mereka, supaya mereka, dalam terang Roh kebenaran, dengan pewartaan mereka memelihara, menjelaskan dan menyebarkannya dengan setia." (Dei Verbum , no.9)
Tradisi mencakup segala sesuatu yang diteruskan oleh para rasul untuk dipelihara sebagai bagian integral iman. Jadi, isi Tradisi sesungguhnya adalah wahyu ilahi. Tetapi bukan dalam arti kata-kata saja, melainkan dalam arti seluruh kenyataan kristen, antara lain ajaran, persekutuan kasih, ibadah. Semuanya itu merupakan sarana untuk hidup suci dalam iman. Semuanya itu dapat diteruskan, tetapi tidak semuanya dapat diteruskan secara verbal. Maka ada Tradisi yang verbal (misalnya kata-kata dalam bentuk ajaran) dan ada yang tidak verbal. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Tradisi mencakup segala sesuatu yang perlu diimani dan memang diimani oleh Gereja dan merupakan adanya Gereja sendiri
"Salah satu unsur tradisi yang amat penting adalah ajaran yang diteruskan secara turun-menurun…Tradisi ajaran itu biasanya diteruskan tidak hanya secara lisan, tetapi juga melalui buku-buku suci. Dalam hal ini juga ada perbedaan besar dalam arti dan bobot yang diberikan kepada buku-buku itu." (Konferensi Waligereja Indonesia, Iman Katolik, Kanisius, hal. 163-164)
"Gereja dan Tradisi sama. Tradisi adalah paham Gereja yang dinamis" (ibid. hal. 213).
Apakah Tradisi ini terjamin kebenarannya karena tidak tertulis?. Tradisi terjamin kebenarannya karena dipelihara oleh Gereja yang adalah tiang Pondasi kebenaran "...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 tim 3:15).

Bbrp ayat pendukung tradisi
[2 Tesalonika 2:15]. "Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. " 
Kis 2:42 di mana dikatakan bahwa jemaat kristen perdana bertekun dalam pengajaran para rasul, jauh sebelum tulisan-tulisan Perjanjian Baru sendiri lahir. Jadi kehidupan  iman Gereja tidak terbatas pada buku saja,tetapi juga pada ajaran lisan para pemimpin suci yang ditetapkan oleh Tuhan.
1 Kor 15:3 di mana dikatakan oleh Paulus bahwa kebenaran  tentang Yesus Kristus dia terima sendiri (jelas secara lisan)
Yoh 21:25 yang berbunyi: "Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat Yesus, tetapi jikalau sernuanya itu harus dituliskan satu per satu. maka agaknya dunia ini tidak memuat semua kitab yang harus ditulis itu." Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penulisan injilnya bukanlah untuk mendaftar semua ajaran kristen atau membuat daftar lengkap dari ucapan dan perbuatan Yesus. Yang dia tulis hanyalah hal-hal yang paling mendasar untuk keselamatan manusia. Hal yang sama kiranya berlaku untuk kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.
"Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." (Yoh 16:12-13) Bagaimana Roh Kudus akan membimbing kepada keseluruhan kebenaran jika karyanya dibatasi oleh Tradisi yang sudah dibukukan dalam alkitab.
Sulit membayangkan penafsiran Alkitab lepas dari Tradisi, sebab sebelum Alkitab ditulis, Sabda Allah itu sudah lebih dahulu dihayati dalam Tradisi. Sebaliknya, karena penulisan Alkitab itu ada di bawah pengaruh Roh Kudus sendiri, maka Tradisi yang dihayati Gereja di segala jaman itu harus dikontrol dalam terang Alkitab. dan dalam menafsirkan Tradisi & Alkitab Gereja Yesus Kristuslah yang mendapat wewenang untuk mengajar dan wewenang untuk mengajar soal-soal iman dan susila ada di tangan para uskup sebagai pewaris sah para rasul dengan paus sebagai pemimpin, yakni pengganti Petrus. mengapa? sebab dalam 2 Pet 3:15-16 diingatkan bahwa Alkitab sangat sulit untuk dimengerti sehingga butuh wewenang khusus untuk menafsirkannya dan wewenang itu ada ditangan Gereja yang sudah diberi wewenang oleh Yesus sendiri.

Fri 6/27/2003 3:27 PM

Wednesday, May 27, 2009

Arrivederci Roma: Visca el barca !

Anti klimaks ! Di Roma Ferguson nampak putih pucat, seputih seragam anak-anak asuhannya di lapangan. Sampai sembilan menit pertama Ronaldo and co kelihatan menjanjikan sejarah berhadapan depan Barcelona yang nampak gugup. Tapi gol dimenit kesepuluh seperti hendak menegaskan bahwa sejarah bukan milik setan merah, tetapi milik pasukan biru merah dari semenanjung Iberia. 

Terjawab pula spekulasi - siapa yang lebih baik Ronaldo atau Messi ? Ronaldo kena kartu kuning, Messi menjaringkan gol kedua Barca. Juga tercatat prestasi manager debutan Barcelona yang dalam tahun pertamanya mengukir prestasi emas - treble. Yang pertama dalam sejarah Spanyol. 

United datang ke Roma sebagai juara bertahan, setelah berhasil mempertahankan juara liga Inggris Ferguson. Benitez dari Liverpool  dengan getir membandingkan jumlah gol timnya dengan United. Jumlah gol Liverpool lebih baik dari United. Bila dibandingkan dengan Barcelona di kancah Champion league pun United masih kalah bagus. Sebelum final Barcelona mencetak 12 gol versus 9 gol United. 

Mental menang secukupnya mungkin sudah lekat pada Ferguson [pernah dibahas disini pula]. Tapi mungkin bukan cuma Ferguson, karena statistik menyatakan bahwa jumlah gol di liga Inggris di musim kompetisi 08-09 ini memang menurun. Mungkin orang berpikir - untuk apa susah payah membuat banyak gol, tokh nilainya sama-sama tiga ? Tidak heran pula kalau sirkus balapan F1 memutuskan tahun depan akan menggunakan sistem perhitungan jumlah kemenangan balapan sebagai ganti hitungan poin.

Dari sisi ini boleh dibilang dewi fortuna memihak mereka yang suka bekerja keras. Mungkin United tidak malas juga, tetapi Barcelona kiranya bersedia walk the extra mile. The extra mile ini pula yang membuat Barca menganulir gol kemenangan Chelsea di Stamford Bridge. Dengan semangat ini Barcelona menaklukan Roma. 

Ribuan tahun yang silam -dalam perjalanan merebut Roma- Julius Caesar sejenak berhenti diseberang sungai Rubicon. Namun kemudian tekadnya dibulatkan dan ia menyeberang dan berhasil merebut Roma kedalam tangannya. Mungkin Barca tidak pernah seragu Caesar. Seperti semboyan mereka - Més que un club, mereka bukan sekadar klub. Mereka Barcelona !

Visca el barca !

Sunday, May 24, 2009

Konon ada 15 janji

Konon ada lima belas janji Bunda Maria bagi yang rajin berdoa rosario - ini saya kutipkan dibawah:

JANJI BUNDA MARIA KEPADA ORANG-ORANG YANG BERDOA ROSARIO

1. Barang siapa dengan setia menghormatiku dengan berdoa Rosario, akan menerima rahmat yang istimewa.
2. Aku berjanji akan melindungi secara khusus dan memberikan rahmat yang berlimpah kepada mereka yang berdoa Rosario.
3. Rosario akan menjadi perisai yang ampuh untuk melawan kejahatan, menghancurkan sifat-sifat yang tidak baik, mengurangi dosa dan memberantas kesesatan iman.
4. Rosario akan memperkembangkan kebajikan dan karya-karya yang baik; akan memberikan pengampunan yang berlimpah dari Allah kepada jiwa-jiwa; akan menghapus kecintaan manusiaakan harta benda duniawi dan segala kehampaannya; dan akan mengembangkan hasrat untuk memiliki kehidupan dan hal-hal yang abadi dalam diri manusia. Oh, semoga jiwa-jiwa akan menyucikan dirinya sendiri dengan cara ini.
5. Jiwa yang bersandar padaku dalam doa Rosario tidak akan binasa.
6. Barang siapa berdoa Rosario dengan penuh kesungguhan dan kekhususan dengan merenungkan peristiwa-peristiwa yang suci, tidak akan ditimpa kemalangan.
7. Barang siapa yang hidup dengan penuh kesetiaan terhadap Rosario, tidak akan mati tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja Kudus.
8. Barang siapa yang setia dalam doa Rosario, akan mendapat rahmat Allah selama hidupnya dan lebih-lebih pada saat ajalnya; pada waktu ajal mereka akan ikut menikmati pahala para suci di Surga.
9. Aku akan membebaskan mereka yang penuh kesetiaan terhadap Rosario dari siksa api penyucian.
10. Mereka yang setia pada Rosario, akan mendapatkan kemuliaan yang luhur di Surga.
11. Kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta dariku dengan berdoa Rosario.
12. Mereka yang menganjurkan doa Rosario, akan kubantu dalam kesulitan hidupnya.
13. Aku mendapat janji dari Puteraku bahwa para penganjur doa Rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus selama hidupnya dan pada saat kematiaannya.
14. Semua yang berdoa Rosario adalah putera-puteraku dan saudara-saudara Puteraku yang tunggal Yesus Kristus.
15. Devosi terhadap Rosario adalah pertanda luhur bahwa yang bersangkutan akan menemukan kebahagiaan bersama Kristus.

Saya jadi teringat kisah dalam kitab suci - Yesus bertanya: siapa saudaraku? siapa saudariku? Bahkan : siapa ibuKu ? (Mat 12:46-50). Lantas juga kisah mengenai permintaan ibu salah dua murid Yesus supaya mereka mendapati tempat istimewa disamping Yesus kelak (Mat 20:20-28). Janji-janji Sang Bunda kok jadi terasa berlebihan (dan malah rada "lancang" kalau boleh pakai istilah ini) disini.

Yesus bukannya tidak pernah bicara upah - dalam Mat 19:27-30 Dia bicara soal upah mengikuti Dia. Tetapi pertanyaan saya adalah : apakah mengikuti Yesus itu soal mencari upah? Sepertinya bagi sebagian murid Yesus demikian adanya (kalau tidak - permintaan Ibu Yakobus dalam Mat 20:20-28 tadi menjadi tidak masuk akal). Ataupun keberatan orang kaya dalam Mat 19:16-26 juga jadi kurang bisa dipahami.

Ikut Yesus (dan berdoa  rosario) dipahami sebagai jaminan mendapat upah dan kemudahan, dan segenap berkat. Apakah ikut Yesus itu cuma sekadar kesejahteraan dibumi dan diluputkan dari api neraka? Bagi saya hal ini terdengar macam jual beli - macam barter dan tidak terkecap nuansa kasih.

Jika kita mengikuti Dia hanya berharap imbalan maka salib akan menjadi terlalu berat dipikul dan kita akan terlalu sering berhenti memikul dan menghitung-hitung untung rugi. Misal: "Wong sudah berdoa rosario 9 kali kok belum dikabulkan...bagaimana ini ?" Tidak ada dalam kamus orang seperti ini ketaatan Yesus di Getsemani : kalau itu mauMu, ya Aku ikut saja. Di puncak salibpun Dia tidak berhitung-hitung pula. Aku sudah begini kok Engkau tidak begitu?

Poin saya adalah : dihadapan Allah kita tidak dapat berkilah sudah berdoa ini, atau berbuat itu. Kita cuma makhluk ciptaan belaka. Mana boleh berdebat dengan Dia - apakah jasa kita kalau sudah mendaraskan kata-kata belaka ? Burung beo pun bisa diajari doa rosario, tapi apa burung beo lantas jadi anak Bunda dan saudara Kristus ? 

Yang bener saja bung

Link menuju janji-janji tsb:


Friday, May 22, 2009

the dark side of the church

Apa yang kau lakukan kalau engkau kehilangan kepercayaanmu pada gereja katolik ? Baru-baru ini kita baca perihal penerbitan laporan skandal abuse para pastor/suster pada anak-anak di Irlandia. Jumlahnya bukan puluhan atau ratusan, tetapi ribuan! Bukan cuma 1 -2 tahun, tetapi 60 tahun! Pagar makan tanaman!

Apakah engkau lantas berhenti berdoa rosario ? Berhenti misa? menolak menerima komuni ? Tidak ada yang tidak berdosa dan kita tidak boleh melempar batu yang pertama. Baiklah - tetapi apa yang bisa engkau harap kalau institusi yang mestinya menjaga standard lantas kehilangan standard itu ? 

Kita bisa berkilah bahwa kita kegereja karena iman pada Kristus dan persetan dengan orang-orang dalam gereja - baiklah, tetapi kriminalitas adalah tetap kriminalitas. Bandingkan saja dengan kisah Yesus yang mengamuk di bait Allah. I would bet Yesus pun akan mengamuk mendengar kisah ini. Dan Ia pernah kita dengar pula - kalau ada yang menyesatkan saudaranya maka lebih baik batu gilingan dikalungkan keleher dan ia ditenggelamkan saja. Not very nice coming from a lamb of God, tetapi aku kira Ia serius - yang mengkorupsi komunitas harus ditangani serius.

Tidak heran kalau dilaporkan bahwa jumlah peminat agama Katolik menyurut. Hal ini sudah lumrah ditengah arus modernisasi, materialisme, dsb. Tetapi perusakan oleh kaum biarawan/ti jelas memperburuk keadaan. Ibarat obat yang kau minum berbalik menghianat dan malah menjadi racun ditubuhmu

Aku rasa gereja memang sekumpulan pendosa belaka- jadi tetap waspada. People can be corrupted - there is always good and bad in anyone anywhere

links:



Thursday, May 21, 2009

protes

Kadang terasa ganjil mendengar istilah "protestan" Protes terhadap apa ? Kiranya yang hendak di protes adalah gereja Katolik jaman lampau yang juga asing bagi gereja katolik paska Vatikan II. Lalu masih validkah istilah protestan ? Mungkin semacam kelompok mahasiswa yang ngotot minta Soekarno diturunkan dari kursi kepresidenan, sementara ybs sudah lama pupus

Sebagai sebuah gerakan reformasi (nama lain bagi kaum ini), pada zamannya gerakan ini mestinya punya raison d'etre yang valid. Tapi sesudah reformasi internal gereja Katolik (dengan puncak Vatikan II) berlangsung, lalu reformasi jadi dipertanyakan

Tidak mungkin kembali ke zaman pra Luther, tidak mungkin lagi rekonsiliasi, dan mungkin tidak perlu. 

Tapi pertanyaan usil tetap valid: kaum protestan memprotes apa sikh ? apa masih ada itu gereeja yang mereka protes ? Jangan-jangan gereja protesta malah asyik memamdang kebelakang, kemasa Luther, sementara gereja Katolik sudah beranjak, aggiornamento

Sudah tentu hingga saat ini masih perlu ada pembaruan dalam gereja Katolik. Gereja yang membeku menjadi busuk dan kehilangan daya hidupnya. PR gereja katolik masih banyak. Yang bisa dicatat disini mungkin: soal pemberdayaan awam (tidak bergantung pada klerus), re-evangelisasi internal supaya umat jadi lebih dewasa (tidak nglenik berpeluk pada sakramentali), semangat kenabian (sekolah katolik memihak mereka yang kaya dan pandai saja?), dan sudah tentu banyak hal lain

Dan kiranya gereja protestan boleh jadi partner. Dalam satu dan lain hal semangat sidang jemaat gereja ini layak ditiru. Semangat yang menggelegak macam begini amat asing dalam gereja katolik yang cenderung alon-alon dan sendika rama. Tapi jelas perlu belajar menjadi bersemangat seperti kaum protestan ini

Hal lain mungkin kaum protesan perlu melongok sesekali pada ritus misa katolik. Misa yang full color, full soundtrack, full special effect. Misa katolik terdiri atas dua bagian liturgi sabda (yang persis sama denga ibadah orang protestan) dan ekaristi (yang adalah penghadrian perjamuan malam terakhir Kristus). Ekaristi diracik sedemikian sehingga menyentuh segenap indra. Saat hosti diangkat ada gemerincing lonceng atawa gong (soudtrack), sebeleum doa sukur ada dupa yang dikelilingkan dialtar (special effect) dan sudah tentu baju sang pastor yang berganti sepanjang tahun liturgi (full color). 

Sapaan bawah sadar macam begini asing digereja protestan yang kerap  disapa sebagai sidang jemaah, dengan pendeta yang berbusana macam hakim dengan setting macam ruang pengadilan. Yang diraih lebih adalah kognitif alias benak, dimensi lain kemanusiaan yaitu fantasi dan rasa nyaris tipis. beberapa gereja yang pentakostaik memang mengeksplor aspek emosi
sehingga kadang terasa artifisialistik. Namun tidakkah ini merupakan cermin kerinduan akan aspek-aspek yang lama ditinggalkan gereja ini ?

Akhirul-kalam, kata seorang teman hal menggereja adalah hal jiwa. Kalau jiwa kita tidak disana, katanya, maka gema tidak terasa. Saya yang lahir  besar katolik tidak merasakan gema itu setiap kali saya beribadah di gereja protestan. Mungkin saja karena benak saya sibuk bertanya- kaum ini  memprotes siapa sikh sebenarnya ?

7/9/2005