Thursday, May 28, 2009

Kita tidak pernah benar-benar berpisah

Mungkin baru sejak Isa Bin Maryam orang memilih tidak menggunakan kata perpisahan 
Hey orang-orang Yahudi jangan melihat kelangit, sebab Gusti tokh menyertai kamu hingga kesudahannya 
Kita tidak pernah benar-benar berpisah - sebab dizaman kiwari ini teknologi memotong jarak antara kita 
Sejauh kita nampak dimata satelit kita bisa dicapai dan menggapai 
Ada internet – ada sms dan embuh opo maneh 
Komunikasi tidak dibentengi jarak 
Dan sesungguhnya komunikasi itu soal hati 
Kontak soal bathin 
Bahasa mungkin memisahkan kita, tapi kalau bela rasa sudah tercipta 
Cukup saja bahasa Tarzan 
Dan persis dalam hal ini kita boleh bangga akan khazanah ajaran Isa 
Katanya: yang utama adalah bahasa cinta 
Belas kasih 
Bela rasa 
Tuhan tidak bicara dalam bahasa lain (tidak Arab tidak Yunani atau Latin) 
Gusti Allah bicara dalam bahasa cinta 
Dan cinta tidak boleh dibatasi apa-apa 
Tapi ndilalah orang Lewi yang liwat dari Yerikho memilih menyebrang jalan manakala 
Ia melihat orang asing yang digebuki preman berdarah merintih di tepi jalan 
Imam yang tahu hukum agama juga minggir jauh2 
Hanya orang Samaria yang jatuh belas kasih 
Ia beruntung tidak terikat dogma, ajaran dan kitab suci terjemahan sendiri 
Belas kasihannya jatuh sudah dan ia bertindak 
Ada sesama yang butuh bantuan 
Mendesak – apa boleh buat rencana sendiri harus ditunda sejenak 
Itu namanya welas asih 
Bela rasa 
Kontak bathin 
  
Manakala kita digapai sesama – jarak bukan soal 
Bahasa tidak masalah 
Soalnya: apakah hati kita kebak bela rasa ? 

Tue 5/10/2005 4:25 PM

No comments:

Post a Comment