Thursday, May 28, 2009

Perempuan memimpin misa?

pertanyaan dari SP: 
Now back to GK, apa yang tidak jelas saat perempuan meminta disetarakan untuk memimpin misa? Apa lalu doa yg dipimpin imam itu tersangkut di langit2 gereja karena dia perempuan?
 *feminitas itu inside, tdk bisa diukur dari besar cuatan otot bisep. margareth teacher? Lady di? Aung san suu kyi? Mereka sangat feminine but tough, man

tanggapan saya: 
Memang pria dan wanita punya alam yang berbeda. Sehingga wajar kalau tidak mengertos. Back to the main topic

Perempuan memimpin misa? Argumen paling dasar –kiranya- ya itu tadi : saat konsekrasi pastor lalaki mewakili Yesus yang lalaki. Sehingga lalaki kudu mengkonsekrasi

Tentu ini tidak ada dasar kitab sucinya (ada sih, tapi ya begitulah). Boleh juga dipandang sebagai kekeras-kepalaan para bapak gereja. Bisa dipandang sebagai ketidaktulusan alias pura2 dalam perahu. Memang menempatkan bunda Maria dikepala. Bahkan gereja dipandang sebagai Ibu gereja. Tapi segenap Paus ya lalaki sadayana

Apakah akan tiba waktunya wanita menjadi pastor ?
Saya yakin
Bahkan Vatikan II saja sempat tidak disangka bisa dibesut oleh Paus gendut yang cuma diharap jadi Paus transitional belaka. Tapi Roh Kudus bicara lain dan Vatikan II membongkar pasang gereka Katolik yang kolot dan peot. Ini baru =/- 1 generasi berlalu. Sehingga mungkin belum banyak yang diharap

Sabar atuh, butuh 400 tahun untuk gereja Kristus untuk berubah dari sekte gurem agama Yahudi menjadi agama Roma. Lalu gereja memang cenderung membeku. Sampai ada skisma I (Roma versus Bizantium), Skisma II (Katolik – Reformasi)

Sabar dan in the meantime : jadilah spiritual, jangan berhenti pada agama/gereja J

Oh ya bacalah juga ini
http://www.womenpriests.org/interact/cuckoo2.asp

Mon 11/22/2004 12:17 PM

No comments:

Post a Comment