Thursday, May 21, 2009

Regarding Henry

Dilayar kaca Harrison Ford melakonkan Henry- pengacara yang mengalami amnesia. Film yang berakhir Happy Ending ini membuat saya merenungkan soal dosa dan amnesia. Sebab konon Tuhan cepat lupa dosa kita 

De Mello SJ melukiskan dg cerita sbb: Seorang ibu mengaku sering ditemui Tuhan saat ia berdoa. Lalu Paus jauh2 datang untuk minta tolong agar si Ibu bertanya apa dosa paus lain kali Tuhan berkunjung. Demikianlah suatu hari sang Ibu menelpon tahta suci dan menyampaikan pesan untuk Paus. Demikian pesan itu berbunyi: Tuhan sudah lupa dengan dosa sang Paus

Yesus cepat mengampuni - mungkin memecahkan rekord MURI dan Guiness. Dimana dalam kitab suci ditulis Yesus tidak mengampuni ? atau Yesus berlambat mengampuni ? Allah adalah Bapa yang berlari mendapatkan anakNya yang durhaka, dan tanpa tanya2 apalagi di sidang Allah menyambut dengan pelukan

Berpalinglah dan Engkau akan diampuni. Kiranya lebih penting memandang kedepan (pergilah) daripada memberatkan masa lalu (dosa mu sudah diampuni). Dan dengan pergi orang dititipi pesan (wartakan) 

Mengampuni 70 x 7 itu untuk amatir. Untuk pengampun profesional macam Allah : 70 pangkat 70 ! (kalkulator anda akan error kalau diminta menghitung ini)

Sayang kita tidak punya semangat macam ini. Kita lebih mirip anak sulung yang BT dan hitung untung rugi - buat saya belum pernah disembelihkan ayam - masa si bejat itu pulang di sembelihkan sapi. Yang bener saja pak !

A-ha !

Dan agama kita  juga kadang mirip kita - agama yang sibuk menakar dosa - pahala dan nereka terdengar mirip gerutu anak sulung. 

Agama mestinya menyemangati dan bukan menggelapkan. Menerangi dan bukan menakut -nakuti 

Kata seorang bijak:
kita bisa mengerti kenapa anak2 takut pada gelap
Tapi kita tidak mengerti kenapa orang2 dewasa takut pada terang

Bangun ! terang sudah datang
dan dosa mu sudah diampuni
bersuka citalah dan mencinta !

January 06, 2004

No comments:

Post a Comment