Friday, September 9, 2022

'Mencari' Tuhan di zaman new normal

Pada sebuah pertemuan kring saya dengar warga membahas plus minus nya misa streaming. Yang plus tentu hal kemudahan. Dari rumah orang bisa ikut misa virtual dari paroki mana saja, jam berapa saja. Disisi minus ada orang yang malas datang misa ke paroki secara fisik. Kalau ada streaming misa mengapa perlu repot datang secara fisik ? Warga kring ini mengatakan orang-orang yang malas datang misa offline sudah menyalah-gunakan fasilitas ini.  

Warga lain menimpali bagaimana ia dimasa pandemi memutuskan menjadi anggota Legio Maria - karena ia sangat merindukan pertemuan offline dan kebetulan Legio Maria seturut aturan organisasi mengharuskan pertemuan secara offline, secara fisik. Bisa dipertimbangkan bahwa gerakan  kerasulan ini didirikan tahun 1921, jauh sebelum era internet.

Warga lain mengenangkan bahwa dari kecil ia diajari bahwa tidak ada alasan untuk tidak datang misa gara-gara orang merasa sedikit pilek atau flu. Ikut  misa justru bisa menyembuhkan sakit ringan macam ini. Di masa pandemi tentu saja sedikit pilek bisa berarti positif covid dan menjadi lebih bijak kalau orang tinggal di rumah dari pada berisiko menulari orang lain. Argumen bahwa ikut misa bisa menyembuhkan bisa dipertanyakan, karena yang bisa terjadi justru ikut misa bisa membuat orang lain sakit, dan bahkan sakit berat.

Warga lain mengingatkan andai kita mengalami pandemi disaat kita tidak punya fasilitas online seperti sekarang. Isoman dizaman lampau bisa menjadi sungguh berat. Sekarang paling tidak orang bisa tetap ikut misa, meski virtual.

Pandemi membuka era 'new normal' yang mengajak orang untuk mengolah iman secara baru. Kalau dimasa lampau 'hadir secara fisik ke misa' adalah bukti bahwa orang sungguh mencari Tuhan - mestinya kriteria itu boleh dipertanyakan dizaman internet ini. 

Kalau persatuan dengan Kristus bisa dialami mana kala kita menyantap roti dan minum anggur secara jasmani Covid membuat kita melihat sisi lain, bahwa persatuan ini bisa pula dialami secara rohani. Pilek sedikit justru membuat orang harus waspada akan kemungkinan menulari orang lain. Maka lebih baik tinggal di rumah. 

Satu hal lagi yang perlu digaris-bawahi bagaimana mencari Tuhan lebih sering dipahami sebagai ibadah. Padahal ada sisi lain yang sama sahnya. Misalnya mencari Tuhan lewat perbuatan, lewat tapa asketis, lewat pertobatan pribadi. Hal-hal yang bisa dilakukan online atau bahkan dalam keheningan isolasi diri. 

 


No comments:

Post a Comment