Wednesday, April 22, 2009

The enemy of my enemy is my friend

Menonton pertandingan Liverpool akhir-akhir ini mungkin dapat berakibat buruk bagi kesehatan kita. Yang pertama kita bangun dini hari, yang lebih fatal lagi adalah pertandingan yang menegangkan. Semalam lagi-lagi kita disuguhi extravaganza pesta gol (Liverpool 4 - Arsenal 4), dan Liverpool yang jelas membutuhkan kemenangan harus puas dengan hasil seri yang itupun diperoleh di injury time. Sport Jantung !

Benitez dan pasukannya hanya berhasil meraih satu angka, dan mimpi kejayaan Anfield jadi terasa menjauh. Memang masih tersisa beberapa pertandingan (yang mestinya lebih mudah dibandingkan pertandingan semalam), tetapi Setan Merah boleh bernafas lebih lega.

Yang mau dicatat disini adalah komentar menejer perancis bernama Wenger itu: "Liverpool should not worry," katanya, "because we will try to win at United too." Memang repot menggantungkan nasib pada tangan orang lain, tetapi apa hendak dikata, itulah keadaannya. Wenger tidak main-main kiranya, karena mereka akan berhadapan dengan sang Setan dalam laga Champion. Pertandingan semalam dapat dipandang macam ajang latihan bagi mereka, dan hasil positif semalam menjadi bekal mereka menjajal peruntungan di liga akbar eropa ini. Mereka kiranya menjadi lebih percaya diri. Karena meski tampil tanpa sederet nama utama, mereka berhasil mencuri angka vital dari Sang Merah.

Liverpool hanya bisa berusaha memenangi sisa pertandingan dan berharap bahwa segenap team calon lawan United bersatu hati untuk berkelahi habis-habisan menumpas Sang Setan. Pepatah lama mungkin berlaku disini "The enemy of my enemy is my friend".

Walk On

No comments:

Post a Comment