Thursday, April 23, 2009

konselebrasi

Seorang teman melaporkan bahwa dikotanya baru-baru ini " ...ada Paskah bersama 3 paroki sekota itu dan kira-kira ada enam ribu orang dengan misa selebrasi oleh sang Uskup dan pastor dari berbagai paroki..." satu kata : Meriah. Sambungnya lagi : " yang terlihat dari misa mingguan ... kian membludak, jalan salib juga sangat diminati, terlebih Trihari suci ... luar biasa. Dan dengan koor yang menggema ruang ... sepertinnya Pujian itu bersatu dengan nafiri para malaikat dengan lagu Alleluya ... luar biasa". Dua kata : Luar Biasa

Saya tidak terlalu berminat pada liturgi, meski konon liturgi adalah inti-sari Iman. Kalau mau melihat iman dipanggungkan lihatlah liturgi. Dalam liturgi iman di"tari"kan. Umat hendaknya serta-merta terlibat dan sama mengalami tarian itu. Sarat simbol dan pesan bawah sadar.

Kalau ada enam ribu orang berkumpul dan bersama-sama menari apa tidak heboh ? Dalam komunitas iman menjadi macam digemakan dan terasa lebih menggigit. Macam dalam trans kita bisa jadi terhipnotis dan mengalami macam keluar dari badan kita. Dan batas-batas macam diretaskan - kita menjadi satu dengan semesta.

Pengalaman lepas batas ini pula yang konon dialami manakala orang bermeditasi atau khusuk berdoa. Aku yang kecil menjadi larut dalam kebesaran kosmik. Dan orang menjadi hilang dalam larutan semesta yang disebut Allah, Tuhan atau apalah lagi namanya.

Namun pengalaman "religius" ini tidak cuma dialami ditempat diibadah. Tetapi juga distadion sepakbola. Kita simak disana orang bersorak, bernyanyi, menari dan bersatu hati. Disana harapan dan kekecewaan melarutkan penonton dan meruntuhkan individualitas. Dan pengalaman berasa ditengah kerumunan yang tengah beribadah memang bisa mendirikan bulu roma.

Dan pada kesempatan ini mari kita kutip seorang Perancis bernama Wenger: "I have big respect for the Anfield crowd. I will never forget the day when we were leading 5-1 there [in the League Cup in 2007] and they were chanting 'You'll never walk alone' like one man. When you are a manager and you know what you usually get when you are 5-1 down, you have only respect for the city. That would be a bit more difficult at the Emirates."

Saat orang beribadah bersama - tentu mereka tidak berjalan sendiri


No comments:

Post a Comment