Ilustrasi
Di tempat yang jauh hewan-hewan bisa bicara pada satu sama lain. Pada sebuah kolam yang jernih hiduplah dua ekor angsa dan seekor kura-kura. Mereka bersahabat akrab.
Pada suatu waktu musim kemarau berlangsung lebih panjang dari biasanya sehingga kolma menjadi kering. Banyak binatang yang tidak bisa pindah mati kekeringan. Ketiga sahabat ini berpikir keras bagaimana cara pindah kekolam lain digunung. Kedua angsa tentu bisa terbang dan dengan mudah pindah. Tetapi sang kura-kura butuh berbulan-bulan untuk pindah kegunung.
Ditengah kebuntuan munculah kecerdasan sang kura-kura. Dia meminta kedua temannya untuk terbang beriringan sambil menggigit sepoting bambu yang ringan tapi kuat. Sang kura-kura akan menggigit bagian tengah dan dengan demikian ia bisa “terbang” pindah.
Ide yang bagus ! Kemudian pada hari yang ditentukan terbanglah tiga serangkai ini. Tentulah ini menjadi tontonan bagi hewan-hewan lain, termasuk bagi seekor musang yang juga cerdas. Sang musang berpikir: bagaimana cara mendapatkan makan gratis berupa sang kura-kura itu ?
Sang Musang kebetulan belajar psikologi sehingga tahu bahwa cara paling mudah membuka mulut seseroang adalah “lewat hati”: atau diejek atau disanjung. Pertama-tama ia cobai kedua angsa dengan mengejek mereka katanya: “Betapa bodohnya kedua angsa ini, mau saja disuruh menggotong kura-kura yang jelek. Jadilah mereka ketularan jadi jelek”. Tapi kedua angsa diam saja, karena tahu kalau salah satu membuka paruhnya maka sang kura-kura akan jatuh dan mati.
Merasa gagal, sang musang berganti strategi. Kali ini ia puji kedua angsa ini. Katanya: “Wahai, betapa cerdasnya kedua angsa ini. Mereka membawa terbang kura-kura jelek ini pindang kolam. Pasti ide ini datan dari angsa yang putih-putih ini, dan bukan dari kura-kura yang jelek itu”. Lagi-lagi kedua angsa diam saja. Namun komentar ini menggangu sang kura-kura yang kita tahu adalah pencetus ide jenius ini. Dia gelisah dan ingin mengatakan bahwa ia lah sumber ide jenius itu. Dan pada dasarnya kura-kura jelek ini memang tinggi hati. Kemudian ia berteriak bahwa dialah sumber ide ini, tapi begitu ia hendak membuka mulutnya jatuhlah ia berdebum dihadapan sang musang dan menjadi santapan nikmat baginya.
Tinggi hati mendatangkan maut!
Bagian Pertama
1. Adalah kehendak Allah
Mic 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
2. Mengapa Allah menghendaki kita menjadi Rendah hati ?
Apa yang salah dengan kecongkakkan/keangkuhan ?
Orang congkak = meninggikan diri. Padahal yang tinggi adalah Allah
Isa 2:11 Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Isa 2:12 Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan
Orang congkak = menganggap orang lain lebih rendah. Dan ini adalah kekejian bagi Allah
Ex 18:11 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka."
Pr 16:5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
Orang tinggi hati = lupa bahwa Allahlah penyelamat
De 8:14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
3. Mengapa orang congkak? Mengapa orang bangga? Apa alasan menjadi angkuh?
Karena merasa diri kuat
2Ch 26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
Menganggap diri sama dengan Allah
Eze 28:2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.
Mengandalkan pada kekayaan
1Ti 6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Merasa diri bijaksana
Jer 9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
4. Tidak ada alasan menjadi congkak
Tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa
Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Kekayaan tidak bisa diandalkan
Luk 12: 16-20
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Manusia itu fana
Ps 103:15-16
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Ps 144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Kesimpulan bagian pertama
Sesungguhnya tidak ada alasan menjadi congkak, sebab selain hal itu melukai hati Allah, pada akhirnya segala yang ada pada kita bukanlah milik kita. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat diandalkan. Manusia adalah makhluk fana.
Bagian kedua: Bentuk lain dari kecongkakan – kecongkakan Rohani
5. Beribadah untuk pamer
Mt 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Mat 23: 5-7
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
6. Kelompok kita yang paling benar
Semangat menjadi ekslusif: hanya kelompok kita yang benar
Ini adalah terutama semangat orang Farisi
Mr 2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Tetapi juga berjangkit dikalangan murid2 Yesus
Mar 9: 38-40
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Gereja Perdana Yerusalem
Ac 10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
Dan jemaah Paulus
1 Kor 1: 11-13
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Semangat menjadi ekslusif: hanya kelompok kita yang benar sudah tumbuh bahkan sejak zaman para rasul. Ini adalah pandangan
• picik
• bentuk lain dari tinggi hati: merasa diri kuat karena menjadi bagian kelompok tertentu, menggangap kelompok tertentu lebih baik dari kelompok lain. Tentu ditengah kelompok kita biasanya dapatkan “sumber” ketinggian hati ini, meski tidak selalu.
Dalam pelayanan/kelompok rohani nilai-nilai dunia ini tidak berlaku.
7. Berbuat baik HANYA pada teman/kerabat
Luk 6:32-34
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Yesus menyuruh kita untuk tidak picik melainkan terbuka. Lega
Lu 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Bentuk lain dari tinggi hati/menjadi eksklusif adalah hanya mau bergaul dengan “kelompok kita” saja
Bagian ketiga: Jadilah rendah hati
Belajarlah pada Yesus
Mt 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Php 2: 3-8
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Luk 14: 7-11
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Jadi pelayan
Lu 22: 25-27
Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
Mt 23:11-12
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Kesimpulan
1. Kesombongan tidak hanya berbentuk kecongkakakan karena kekayaan, kekuasaan, pengetahuan. Tetapi juga kesombongan rohani/dalam hati
2. Sebagai murid Yesus kita hendaknya belajar rendah hari seperti Yesus. Yang dating terlebih-lebih untuk mengosongkan diri sebagai pelayan
Feb 2005
Di tempat yang jauh hewan-hewan bisa bicara pada satu sama lain. Pada sebuah kolam yang jernih hiduplah dua ekor angsa dan seekor kura-kura. Mereka bersahabat akrab.
Pada suatu waktu musim kemarau berlangsung lebih panjang dari biasanya sehingga kolma menjadi kering. Banyak binatang yang tidak bisa pindah mati kekeringan. Ketiga sahabat ini berpikir keras bagaimana cara pindah kekolam lain digunung. Kedua angsa tentu bisa terbang dan dengan mudah pindah. Tetapi sang kura-kura butuh berbulan-bulan untuk pindah kegunung.
Ditengah kebuntuan munculah kecerdasan sang kura-kura. Dia meminta kedua temannya untuk terbang beriringan sambil menggigit sepoting bambu yang ringan tapi kuat. Sang kura-kura akan menggigit bagian tengah dan dengan demikian ia bisa “terbang” pindah.
Ide yang bagus ! Kemudian pada hari yang ditentukan terbanglah tiga serangkai ini. Tentulah ini menjadi tontonan bagi hewan-hewan lain, termasuk bagi seekor musang yang juga cerdas. Sang musang berpikir: bagaimana cara mendapatkan makan gratis berupa sang kura-kura itu ?
Sang Musang kebetulan belajar psikologi sehingga tahu bahwa cara paling mudah membuka mulut seseroang adalah “lewat hati”: atau diejek atau disanjung. Pertama-tama ia cobai kedua angsa dengan mengejek mereka katanya: “Betapa bodohnya kedua angsa ini, mau saja disuruh menggotong kura-kura yang jelek. Jadilah mereka ketularan jadi jelek”. Tapi kedua angsa diam saja, karena tahu kalau salah satu membuka paruhnya maka sang kura-kura akan jatuh dan mati.
Merasa gagal, sang musang berganti strategi. Kali ini ia puji kedua angsa ini. Katanya: “Wahai, betapa cerdasnya kedua angsa ini. Mereka membawa terbang kura-kura jelek ini pindang kolam. Pasti ide ini datan dari angsa yang putih-putih ini, dan bukan dari kura-kura yang jelek itu”. Lagi-lagi kedua angsa diam saja. Namun komentar ini menggangu sang kura-kura yang kita tahu adalah pencetus ide jenius ini. Dia gelisah dan ingin mengatakan bahwa ia lah sumber ide jenius itu. Dan pada dasarnya kura-kura jelek ini memang tinggi hati. Kemudian ia berteriak bahwa dialah sumber ide ini, tapi begitu ia hendak membuka mulutnya jatuhlah ia berdebum dihadapan sang musang dan menjadi santapan nikmat baginya.
Tinggi hati mendatangkan maut!
Bagian Pertama
1. Adalah kehendak Allah
Mic 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
2. Mengapa Allah menghendaki kita menjadi Rendah hati ?
Apa yang salah dengan kecongkakkan/keangkuhan ?
Orang congkak = meninggikan diri. Padahal yang tinggi adalah Allah
Isa 2:11 Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Isa 2:12 Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan
Orang congkak = menganggap orang lain lebih rendah. Dan ini adalah kekejian bagi Allah
Ex 18:11 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka."
Pr 16:5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
Orang tinggi hati = lupa bahwa Allahlah penyelamat
De 8:14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
3. Mengapa orang congkak? Mengapa orang bangga? Apa alasan menjadi angkuh?
Karena merasa diri kuat
2Ch 26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
Menganggap diri sama dengan Allah
Eze 28:2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.
Mengandalkan pada kekayaan
1Ti 6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Merasa diri bijaksana
Jer 9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
4. Tidak ada alasan menjadi congkak
Tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa
Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Kekayaan tidak bisa diandalkan
Luk 12: 16-20
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Manusia itu fana
Ps 103:15-16
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Ps 144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Kesimpulan bagian pertama
Sesungguhnya tidak ada alasan menjadi congkak, sebab selain hal itu melukai hati Allah, pada akhirnya segala yang ada pada kita bukanlah milik kita. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat diandalkan. Manusia adalah makhluk fana.
Bagian kedua: Bentuk lain dari kecongkakan – kecongkakan Rohani
5. Beribadah untuk pamer
Mt 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Mat 23: 5-7
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
6. Kelompok kita yang paling benar
Semangat menjadi ekslusif: hanya kelompok kita yang benar
Ini adalah terutama semangat orang Farisi
Mr 2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Tetapi juga berjangkit dikalangan murid2 Yesus
Mar 9: 38-40
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Gereja Perdana Yerusalem
Ac 10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
Dan jemaah Paulus
1 Kor 1: 11-13
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Semangat menjadi ekslusif: hanya kelompok kita yang benar sudah tumbuh bahkan sejak zaman para rasul. Ini adalah pandangan
• picik
• bentuk lain dari tinggi hati: merasa diri kuat karena menjadi bagian kelompok tertentu, menggangap kelompok tertentu lebih baik dari kelompok lain. Tentu ditengah kelompok kita biasanya dapatkan “sumber” ketinggian hati ini, meski tidak selalu.
Dalam pelayanan/kelompok rohani nilai-nilai dunia ini tidak berlaku.
7. Berbuat baik HANYA pada teman/kerabat
Luk 6:32-34
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Yesus menyuruh kita untuk tidak picik melainkan terbuka. Lega
Lu 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Bentuk lain dari tinggi hati/menjadi eksklusif adalah hanya mau bergaul dengan “kelompok kita” saja
Bagian ketiga: Jadilah rendah hati
Belajarlah pada Yesus
Mt 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Php 2: 3-8
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Luk 14: 7-11
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Jadi pelayan
Lu 22: 25-27
Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
Mt 23:11-12
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Kesimpulan
1. Kesombongan tidak hanya berbentuk kecongkakakan karena kekayaan, kekuasaan, pengetahuan. Tetapi juga kesombongan rohani/dalam hati
2. Sebagai murid Yesus kita hendaknya belajar rendah hari seperti Yesus. Yang dating terlebih-lebih untuk mengosongkan diri sebagai pelayan
Feb 2005
No comments:
Post a Comment