26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
1. Hidup baru “Maria”
Dalam Injil tadi kita baca bagaimana Malaikat membeberkan rancangan hidup “baru” pada Maria. Dan inilah kiranya yang menjadi pegangan Maria dalam kehidupannya. Jika ada hal yang belum ia mengerti maka ia renungkan dalam hati
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Tetapi Maria selalu ingat bahwa akhirnya jalan hidupnya adalah sejalan dengan apa sudah dijanjikan oleh Malaikat. Dan Maria tetap setia apapun yang terjadi
Luk 2: 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Yoh 19: 25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya
Kis 1: 14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
2. Tetapi hidup kita bukan hidup Maria
Kita berdalih: tetap belum ada malaikat yang datang pada kita, yang menjelaskan apa saja yang akan terjadi pada hidup kita. Bahkan sebagian dari kita mungkin sedang menghadapi masalah yang mungkin berat, yang membuat kita tidak habis pikir: mau apa Tuhan dengan hidup kita ini. Lalu bagaimana ?
Harus tetap di ingat bahwa meski malaikat sudah mewartakan rencana Maria tidak dengan sendirinya tahu semuanya. Bahkan para murid yang secara istimewa diajar oleh Yesus tidak langsung paham 100% jalan hidup Yesus yang dikehendaki Tuhan.
Luk 9: 45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Hidup kita masing2 akhirnya adalah semacam teka-teki mosaik, semacam misteri.
3. Teka-teki hidup kita masing-masing
Kita tidak bisa memilih dari orang tua mana kita lahir, dari bangsa apa, penampilan fisik, kecerdasan, dsb. Itu bukan hak kita untuk memilih. Itu sudah diberikan begitu saja pada kita. Semua terjadi begitu saja. Benarkah semuanya serba kebetulan ?
Mzm 22: 11 (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
Dalam versi Bahasa Indonesia sehari-hari ayat ini berbunyi
Sejak lahir, nasibku ada di tangan-Mu, sejak dalam kandungan, Engkaulah Allahku.
Dalam versi bahasa Ingris:
I was in your hands even before my birth; you are my God from the time when I was in my mother's body
Artinya: Tuhan sudah punya rencana bagi masing2 dari kita. Tidak ada yang kebetulan. Berbagai-bagai pasangan sudah dipertemukan oleh Tuhan sejak dahulu kala untuk melahirkan kakek moyang kita, kakek buyut kita, ayah dan ibu dan diri kita. Kita masing2 dikenal Allah dan Dia menghendaki yang terbaik bagi kita.
4. Lalu, apa panggilan Tuhan bagi kita ? Ilustrasi: Mosaik
Kita tidak bisa tahu apa gambar keseluruhannya tanpa menjalani dan sebentar2 memandang dari kejauhan. Tanpa ini kita bisa frustasi dan kehilangan arah.
Bagimanakah cara kita memecahkan teka-teki gambar mosaik?
Jawabnya: mencoba-coba menyusun satu potong demi satu potong dan sebentar2 memandang dari jauh untuk melihat kira-kira apa gambar yang menjadi teka-teki.
(Bdk kuis “berpacu dalam melodi”)
Secara biologis otak manusia terbatas kemampuannya untuk memecahkan masalah yang kompleks tanpa membaginya dalam langkah2 kecil. Coba hitung perkalian seperti ini: 56729 x 67895. Orang kebanyakan tidak bisa memecahkan soal ini tanpa membuat oret-oret (buram) dan dalam oret-oret ini langkah demi langkah dihitung perkalian ini dengan memecahkannya bagian-per-bagian. Jadi kita dirancang untuk memecahkan masalah langkah demia langkah.
Kembali ke mosaik: kita bisa pecahkan soal mosaik jika kita mulai menyusun bagian demi bagian, lalu pelan2 melihat dari jauh apa sebenarnya gambar yang menjadi teka-teki
Demikianlah kita pahami misteri hidup kita masing2: dengan menjalani bagian demi bagian dan kadang2 memandang dari kejauhan agar bisa melihat apa sebenarnya yang Ia kehendaki bagi kita masing2.
5. Memandang dari Kejauhan: Belajar dari Kitab suci
Kita bisa belajar dari tokoh dalam kitab suci bagaimana mereka menghayati dan mengerti misteri hidup mereka
• Percaya
Seperti Bunda Maria
Luk 1: 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kita perlu renungkan lagi. Jadi kalau hidup kita nampak seperti buntu, tetap lah bertekun, tetaplah percaya, Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
Dan Santo Paulus
Col 1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Kita bertekun dalam kepercayaan bahwa Tuhan mengkehendaki yang terbaik dalam hidup kita
Mat 7: 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
• Renungkan
Kalau hidup seperti berkelok ketingkungan yang salah menurut kita, maka ambilah waktu untuk merenung.
Seperti Bunda Maria
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
• Bawa dalam Doa
Kita meneladan Yesus di Getsemani
Mat 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Bawalah segenap pergumulan kita padaNya, entah berat entah ringan. Ia adalah Bapa yang mau mendengarkan
Mzm 5:4 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
Doa amat penting sebab
Mat 26: 41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
• Bacalah Kitab Suci
Luk 24:13 Pada hari itu juga, dua orang pengikut Yesus sedang berjalan ke sebuah desa yang bernama Emaus, kira-kira sebelas kilometer jauhnya dari Yerusalem.
14 Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang segala peristiwa yang telah terjadi itu.
15 Sementara mereka bercakap-cakap dan bertukarpikiran, Yesus sendiri datang dan berjalan bersama-sama mereka.
16 Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia.
17 Lalu Yesus berkata, "Apa yang kalian bicarakan di tengah jalan ini?" Mereka berhenti dengan muka sedih.
18 Lalu seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, bertanya kepada Yesus, "Bapakkah satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu peristiwa yang terjadi di sana akhir-akhir ini?"
19 "Peristiwa apa?" tanya Yesus. "Peristiwa yang terjadi dengan Yesus, orang dari Nazaret itu," jawab mereka. "Ia nabi. Kata-kata-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya berkuasa sekali--baik menurut pandangan Allah maupun menurut pandangan semua orang.
20 Imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin bangsa kita menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka menyalibkan Dia!
21 Padahal kami mengharap bahwa Dialah yang akan membebaskan Israel! Dan hari ini hari ketiga semenjak hal itu terjadi.
22 Lagi pula, beberapa wanita dari kalangan kami telah membuat kami terkejut. Pagi-pagi sekali mereka ke kuburan,
23 tetapi tidak menemukan jenazah-Nya di sana. Lalu mereka kembali dan berkata bahwa mereka melihat malaikat, dan malaikat-malaikat itu berkata bahwa Yesus hidup.
24 Beberapa orang dari kami lalu pergi ke kuburan dan mendapati bahwa apa yang dikatakan wanita-wanita itu memang demikian, hanya mereka tidak melihat Yesus."
25 Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kalian memang bodoh! Terlalu lamban kalian untuk mempercayai semua yang sudah dikatakan para nabi!
26 Bukankah Raja Penyelamat harus mengalami dahulu penderitaan itu, baru mencapai kemuliaan-Nya?"
27 Kemudian Yesus menerangkan kepada mereka apa yang tertulis di dalam seluruh Alkitab mengenai diri-Nya, mulai dari buku-buku Musa dan buku para nabi.
Alkitab pada akhirnya adalah surat cinta Tuhan pada masing2 dari kita, adalah Sabda Tuhan dan Ia menyapa kita masing2 melalui Kitab Suci, maka renungkanlah hidupmu dalam terang Kitab Suci
• Percakapkanlah dengan teman
Tentu pilih teman yang dewasa, yang dapat dipercaya menyimpan rahasia, bukan yang gemar menyebar gosip. Kembali ke kutipan tadi, Luk 24:14
Luk 24:14 Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang segala peristiwa yang telah terjadi itu.
15 Sementara mereka bercakap-cakap dan bertukarpikiran, Yesus sendiri datang dan berjalan bersama-sama mereka.
16 Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia.
Kala kita berbagi dengan teman yang dewasa, Yesus dapat saja hadir lewat teman kita dan memberi terang pada persoalan yang kita sedang hadapi.
6. Penutup
• Hidup kita masing adalah misteri yang mengundang kita untuk memahaminya
• Hidup kita bukan kebetulan, tetapi dikehendaki Allah
• Kita pahami misteri hidup kita masing2: dengan menjalani bagian demi bagian dan kadang2 memandang dari kejauhan agar bisa melihat apa sebenarnya yang Ia kehendaki bagi kita masing2
• Memandang dari kejauhan: Bagaimana memahami misteri hidup? Belajar dari kitab suci :
o Percaya
o Renungkan
o Doakan
o Kitab Suci
o Percakapkan
Tetapi secara umum apakah sebenarnya tujuan hidup kita ?
Yer 32:36 TUHAN, Allah Israel, berkata kepadaku, "Yeremia, bangsa Israel berkata bahwa peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit akan membuat kota ini jatuh ke tangan raja Babel. Sekarang, dengarkan juga apa yang akan Kukatakan.
37 Aku akan mengumpulkan bangsa ini dari semua negeri tempat mereka Kuceraiberaikan karena kemarahan-Ku dan geram-Ku kepada mereka. Mereka akan Kubawa kembali ke tempat ini dan Kumungkinkan tinggal di sini dengan aman.
38 Mereka akan menjadi umat-Ku, dan Aku menjadi Allah mereka.
39 Aku akan memberi mereka hanya satu tujuan hidup: yaitu, menghormati Aku selama-lamanya; hal itu akan membawa kebaikan bagi mereka sendiri, dan bagi keturunan mereka.
11 December 2004
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
1. Hidup baru “Maria”
Dalam Injil tadi kita baca bagaimana Malaikat membeberkan rancangan hidup “baru” pada Maria. Dan inilah kiranya yang menjadi pegangan Maria dalam kehidupannya. Jika ada hal yang belum ia mengerti maka ia renungkan dalam hati
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Tetapi Maria selalu ingat bahwa akhirnya jalan hidupnya adalah sejalan dengan apa sudah dijanjikan oleh Malaikat. Dan Maria tetap setia apapun yang terjadi
Luk 2: 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Yoh 19: 25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya
Kis 1: 14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
2. Tetapi hidup kita bukan hidup Maria
Kita berdalih: tetap belum ada malaikat yang datang pada kita, yang menjelaskan apa saja yang akan terjadi pada hidup kita. Bahkan sebagian dari kita mungkin sedang menghadapi masalah yang mungkin berat, yang membuat kita tidak habis pikir: mau apa Tuhan dengan hidup kita ini. Lalu bagaimana ?
Harus tetap di ingat bahwa meski malaikat sudah mewartakan rencana Maria tidak dengan sendirinya tahu semuanya. Bahkan para murid yang secara istimewa diajar oleh Yesus tidak langsung paham 100% jalan hidup Yesus yang dikehendaki Tuhan.
Luk 9: 45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Hidup kita masing2 akhirnya adalah semacam teka-teki mosaik, semacam misteri.
3. Teka-teki hidup kita masing-masing
Kita tidak bisa memilih dari orang tua mana kita lahir, dari bangsa apa, penampilan fisik, kecerdasan, dsb. Itu bukan hak kita untuk memilih. Itu sudah diberikan begitu saja pada kita. Semua terjadi begitu saja. Benarkah semuanya serba kebetulan ?
Mzm 22: 11 (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
Dalam versi Bahasa Indonesia sehari-hari ayat ini berbunyi
Sejak lahir, nasibku ada di tangan-Mu, sejak dalam kandungan, Engkaulah Allahku.
Dalam versi bahasa Ingris:
I was in your hands even before my birth; you are my God from the time when I was in my mother's body
Artinya: Tuhan sudah punya rencana bagi masing2 dari kita. Tidak ada yang kebetulan. Berbagai-bagai pasangan sudah dipertemukan oleh Tuhan sejak dahulu kala untuk melahirkan kakek moyang kita, kakek buyut kita, ayah dan ibu dan diri kita. Kita masing2 dikenal Allah dan Dia menghendaki yang terbaik bagi kita.
4. Lalu, apa panggilan Tuhan bagi kita ? Ilustrasi: Mosaik
Kita tidak bisa tahu apa gambar keseluruhannya tanpa menjalani dan sebentar2 memandang dari kejauhan. Tanpa ini kita bisa frustasi dan kehilangan arah.
Bagimanakah cara kita memecahkan teka-teki gambar mosaik?
Jawabnya: mencoba-coba menyusun satu potong demi satu potong dan sebentar2 memandang dari jauh untuk melihat kira-kira apa gambar yang menjadi teka-teki.
(Bdk kuis “berpacu dalam melodi”)
Secara biologis otak manusia terbatas kemampuannya untuk memecahkan masalah yang kompleks tanpa membaginya dalam langkah2 kecil. Coba hitung perkalian seperti ini: 56729 x 67895. Orang kebanyakan tidak bisa memecahkan soal ini tanpa membuat oret-oret (buram) dan dalam oret-oret ini langkah demi langkah dihitung perkalian ini dengan memecahkannya bagian-per-bagian. Jadi kita dirancang untuk memecahkan masalah langkah demia langkah.
Kembali ke mosaik: kita bisa pecahkan soal mosaik jika kita mulai menyusun bagian demi bagian, lalu pelan2 melihat dari jauh apa sebenarnya gambar yang menjadi teka-teki
Demikianlah kita pahami misteri hidup kita masing2: dengan menjalani bagian demi bagian dan kadang2 memandang dari kejauhan agar bisa melihat apa sebenarnya yang Ia kehendaki bagi kita masing2.
5. Memandang dari Kejauhan: Belajar dari Kitab suci
Kita bisa belajar dari tokoh dalam kitab suci bagaimana mereka menghayati dan mengerti misteri hidup mereka
• Percaya
Seperti Bunda Maria
Luk 1: 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kita perlu renungkan lagi. Jadi kalau hidup kita nampak seperti buntu, tetap lah bertekun, tetaplah percaya, Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
Dan Santo Paulus
Col 1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Kita bertekun dalam kepercayaan bahwa Tuhan mengkehendaki yang terbaik dalam hidup kita
Mat 7: 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
• Renungkan
Kalau hidup seperti berkelok ketingkungan yang salah menurut kita, maka ambilah waktu untuk merenung.
Seperti Bunda Maria
Luk 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
• Bawa dalam Doa
Kita meneladan Yesus di Getsemani
Mat 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Bawalah segenap pergumulan kita padaNya, entah berat entah ringan. Ia adalah Bapa yang mau mendengarkan
Mzm 5:4 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
Doa amat penting sebab
Mat 26: 41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
• Bacalah Kitab Suci
Luk 24:13 Pada hari itu juga, dua orang pengikut Yesus sedang berjalan ke sebuah desa yang bernama Emaus, kira-kira sebelas kilometer jauhnya dari Yerusalem.
14 Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang segala peristiwa yang telah terjadi itu.
15 Sementara mereka bercakap-cakap dan bertukarpikiran, Yesus sendiri datang dan berjalan bersama-sama mereka.
16 Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia.
17 Lalu Yesus berkata, "Apa yang kalian bicarakan di tengah jalan ini?" Mereka berhenti dengan muka sedih.
18 Lalu seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, bertanya kepada Yesus, "Bapakkah satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu peristiwa yang terjadi di sana akhir-akhir ini?"
19 "Peristiwa apa?" tanya Yesus. "Peristiwa yang terjadi dengan Yesus, orang dari Nazaret itu," jawab mereka. "Ia nabi. Kata-kata-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya berkuasa sekali--baik menurut pandangan Allah maupun menurut pandangan semua orang.
20 Imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin bangsa kita menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka menyalibkan Dia!
21 Padahal kami mengharap bahwa Dialah yang akan membebaskan Israel! Dan hari ini hari ketiga semenjak hal itu terjadi.
22 Lagi pula, beberapa wanita dari kalangan kami telah membuat kami terkejut. Pagi-pagi sekali mereka ke kuburan,
23 tetapi tidak menemukan jenazah-Nya di sana. Lalu mereka kembali dan berkata bahwa mereka melihat malaikat, dan malaikat-malaikat itu berkata bahwa Yesus hidup.
24 Beberapa orang dari kami lalu pergi ke kuburan dan mendapati bahwa apa yang dikatakan wanita-wanita itu memang demikian, hanya mereka tidak melihat Yesus."
25 Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kalian memang bodoh! Terlalu lamban kalian untuk mempercayai semua yang sudah dikatakan para nabi!
26 Bukankah Raja Penyelamat harus mengalami dahulu penderitaan itu, baru mencapai kemuliaan-Nya?"
27 Kemudian Yesus menerangkan kepada mereka apa yang tertulis di dalam seluruh Alkitab mengenai diri-Nya, mulai dari buku-buku Musa dan buku para nabi.
Alkitab pada akhirnya adalah surat cinta Tuhan pada masing2 dari kita, adalah Sabda Tuhan dan Ia menyapa kita masing2 melalui Kitab Suci, maka renungkanlah hidupmu dalam terang Kitab Suci
• Percakapkanlah dengan teman
Tentu pilih teman yang dewasa, yang dapat dipercaya menyimpan rahasia, bukan yang gemar menyebar gosip. Kembali ke kutipan tadi, Luk 24:14
Luk 24:14 Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang segala peristiwa yang telah terjadi itu.
15 Sementara mereka bercakap-cakap dan bertukarpikiran, Yesus sendiri datang dan berjalan bersama-sama mereka.
16 Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia.
Kala kita berbagi dengan teman yang dewasa, Yesus dapat saja hadir lewat teman kita dan memberi terang pada persoalan yang kita sedang hadapi.
6. Penutup
• Hidup kita masing adalah misteri yang mengundang kita untuk memahaminya
• Hidup kita bukan kebetulan, tetapi dikehendaki Allah
• Kita pahami misteri hidup kita masing2: dengan menjalani bagian demi bagian dan kadang2 memandang dari kejauhan agar bisa melihat apa sebenarnya yang Ia kehendaki bagi kita masing2
• Memandang dari kejauhan: Bagaimana memahami misteri hidup? Belajar dari kitab suci :
o Percaya
o Renungkan
o Doakan
o Kitab Suci
o Percakapkan
Tetapi secara umum apakah sebenarnya tujuan hidup kita ?
Yer 32:36 TUHAN, Allah Israel, berkata kepadaku, "Yeremia, bangsa Israel berkata bahwa peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit akan membuat kota ini jatuh ke tangan raja Babel. Sekarang, dengarkan juga apa yang akan Kukatakan.
37 Aku akan mengumpulkan bangsa ini dari semua negeri tempat mereka Kuceraiberaikan karena kemarahan-Ku dan geram-Ku kepada mereka. Mereka akan Kubawa kembali ke tempat ini dan Kumungkinkan tinggal di sini dengan aman.
38 Mereka akan menjadi umat-Ku, dan Aku menjadi Allah mereka.
39 Aku akan memberi mereka hanya satu tujuan hidup: yaitu, menghormati Aku selama-lamanya; hal itu akan membawa kebaikan bagi mereka sendiri, dan bagi keturunan mereka.
11 December 2004
No comments:
Post a Comment