dalam doa Bapak Kami kita daraskan : ...dan ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami
Pertanyaan-2
a) Jadi siapa dulu yang mengapuni ? Kita ampuni dulu orang lain lalu Tuhan mau mengampuni dosa kita ?
b) Bagaimana perbandingannya ? satu banding satu ? satu banding banyak ? Bagaimana kalau tidak apple to apple ? (curi ayam tetangga versus tidak kegereja)
c) Mungkinkah sesama berdosa murni terhadap kita dan tidak terhadap Tuhan ? Bukankah setiap kali berdosa kita violate juga hukum cinta Tuhan ? Kalimat diatas seolah ada pemisahan : kesalahan sesama terhadap kita dan kesalahan thd Tuhan
d) Kalau tidak ada sesama yang pernah bersalah pada kita (sehingga tdk pernah perlu mengampuni sesama) - dan kita PERNAH bersalah pada Tuhan lalu kita tidak diampuni Tuhan ?
e) Diakhir zaman apakah Tuhan punya buku register besar daftar kesalahan kita ?
Mungkin rada ganjil memperkarakan doa dengan cara begini, tapi tidakkah
a) Selalu Tuhan dulu yang mengampuni - Ingat cerita Yesus tentang anak hilang yang poelang
b) Kata Perjanjian lama: sekalipun dosamu merah seperti kirmizi (dsb...kirmizi teh naon) akan berubah jadi putih dst...bukan satu banding satu
c) lih (a) - setiap kesalahan thd sesama memang violate hukum cinta dan Tuhan readily forgive
d) lih (a)
e) Tuhan mestinya bukan rentenir yang berjalan2 membawa buku hutang – repot amat. Tuhan al Rahim mestinya tidak punya buku besar – register. By definition Tuhan adalah maha ampun unless kita tidak mau diampuni
Cerita de Mello SJ
Seorang isteri khawatir suaminya yang ahli melukis tidak masuk surga. Suaminya yang terbaring mau mati ini berkata begini. Bu..tenanglah Tuhan pasti mengampuni saya. Saya ini ahli melukis dan saya bisa melukis apa saja sesuai dengan keahlian saya. Tuhan itu ahli mengampuni dan Dia pasti bisa ampuni dosa apa saja
May 18, 2003
No comments:
Post a Comment