Sunday, February 1, 2009

Reuni

Perjumpaan dengan kawan lama baru-baru ini membuat aku bertanya tentang hakekat "kawan lama". Selain wajah yang familiar, penampilan yang mungkin tetap serupa , serta sepotong perjalanan masa lalu bersama - kawan lama adalah sekadar imaji masa lalu yang diputar kembali.

Oh sudah tentu menyenangkan berjumpa dan obrol dengan kawan lama. Mencerna-ulang masa lalu itu bak mengunyah-ngunyah tebu, sungguh manis dan sedap dicecap. After all kebanyakan memory adalah sweet memory, bukan?

Kita menertawakan kekonyolan-kekonyolan masa lampau -yang waktu kita alami sungguh tidak mengasyikan tetapi bila dipandang dari depan sungguh indah. Ah. Quelle belle epoque. Kita pandang pula wajah-wajah polos masa remaja. Oh rambut kita masih tebal, pinggang kita masih langsing pula. Oh kamu dulu jerawatan dan nampak jorok. Ha ha ha. Dan tawamu masih seperti yang dulu itu. Kau ingat si X, dimana ya dia? Dan kita berbual-bual dengan asyik. Nostalgia masa SMA.

Sejenak kemudian kita berpisah dan kita tapaki lagi masa kini, dan aku jadi berpikir bahwa sesungguhnya kawan lama adalah sekadar imaji masa lalu yang diputar kembali. Oh tidak ada yang salah dengan hal ini. Hanya rada kerap luput dari pengamatan bahwa ada jurang waktu sekian masa yang membentang antara dia yang dulu dan dia yang sekarang. A "now" living breathing human being versus an image from the past.

Tesisnya adalah: jika update regular tidak dibina, maka kawan lama adalah arkaik belaka. Imbuhan "lama" pada kawan persis menggambarkan siapa dia sesungguhnya. Kita memandang dia dengan cahaya masa lalu. Seperti sebuah bintang yang kita lihat senja ini. Karena jaraknya yang ribuan tahun cahaya, maka saat ini - saat kita memandangnya, bintang itu sudah entah ada dimana, mungkin saja sudah meledak atau entah jadi apa.

Demikian pula sang kawan sudah ber"evolusi" bersama waktu menjadi orang yang berbeda. Mungkin masih tetap bisa kita lihat benang merah yang sama, namun demikian mata yang kita pakai pun sebenarnya mata dari masa yang lalu.

Anekdot: aku perjumpa dengan orang yang kupikir teman lamaku. Hai Tom, kamu sekarang jadi gemukan. Jadi tambah hitam. Kemana gigi tongos mu ? oh dioperasi ya ? atau dipasangi apa itu - kawat gigi! Dan si "Tom" lalu menjawab: oh tapi saya bukan Tom. Walah kamu malah sudah ganti nama segala...

Kawan lama adalah sekadar imaji masa lalu yang diputar kembali

No comments:

Post a Comment