Di Stasiun Siam kedua jalur Sky Train bersilangan. Selatan-Barat bertemu Utara-Timur. Dan selalu saja orang berlarian untuk pindah kereta. Ada jendela 1 menit dimana pintu kedua kereta sama-sama terbuka. Saat orang berlari dia tidak lagi sempat memandang kiri kanan, dia arahkan badannya menuju pintu, bergerak sedemikian agar sampai selamat sebelum pintu tertutup untuk meneruskan perjalanan
Sukhumvit Road, setiap sore lalu lintas merayap. Bermenit-menit kendaraan berhenti karena kemacetan entah disimpul mana jalan besar ini. Beda dengan di Stasiun Siam, disini orang memang punya kesempatan tengok kiri-kanan, tapi ini pun tidak dilakukan, yang ada dibenak hanya : kapan antrian ini lancar, supaya cepat sampai tujuan
To some extent, kita masing2 adalah lonely traveler. Ya, kita memang bisa saja fisikali bersama -sama dengan orang lain (sama2 satu kereta, satu stasiun, satu kemacetan, etc), atau emosionali bergandeng dengan belahan jiwa (seorang teman punya the 3 angels- whoa!), tapi at the end of the day we are lonely travelers, leading our own paths, we start at different coordinates of time and space and we ended up somewhere else in time and space
Buat anda yang jadi remaja di th 1980-an mungkin pernah berpapasan dengan sebuah lagu dari Alan Parson Project: "Days are numbers". Lagu yang sederhana ini mungkin bagus kalau diputar di jeda antar dua kereta Stasiun Siam dan ditengah kemacetan Sukhumvit Road.
Teksnya sejauh kedua telinga saya serve me right bertutur begini:
The traveler is always leaving town,
he never has the time to turn around.
And if the road he's takin isn't leading anywhere,
h$e seems to be completely unaware.
The traveler is always leaving home,
the only kind of life he's ever know .
When every moment seems to be a race against the time,
there is always a mountain left to climb
The traveler awaits up on in tide ( what?),
he doesn't know what's on the other side,
but something deep inside of him keeps telling him to go,
he hasn't found the reason to say no
The traveler is only passing through,
he can not understand your point of view,
abandoning reality, unsure of what he'll find,
the traveler in me is loose behind
Days are numbered
watch th stars, we can only see so far someday,
you'll know where you are
Remember days are numbered,
count the stars, we can only go so far someday,
you'll know where you are
Hidup adalah perjalanan, dan anda dan saya adalah kurang lebih adalah lonely travelers, menjalani waktu kita masing2 - kita berjumpa dengan kawan dan kenalan dalam perjalanan. Kita berikatan dengan pasangan ditengah perjalanan, dan di satu stasiun kita akan pindah kereta, menuju tempat tujuan dengan cara berbeda dengan sebelumnya.
Tapi jarak pandang kita terbatas, we can only see this far...dan suatu hari kita akan sampai dan pada saat itulah (kalau *waktu* masing relevan bagi kita di dimensi ini..)
you'll know where you are...
Well, in this case, I'll see you my friends
Sawadee dari Siam
13 September, 2003
To some extent, kita masing2 adalah lonely traveler. Ya, kita memang bisa saja fisikali bersama -sama dengan orang lain (sama2 satu kereta, satu stasiun, satu kemacetan, etc), atau emosionali bergandeng dengan belahan jiwa (seorang teman punya the 3 angels- whoa!), tapi at the end of the day we are lonely travelers, leading our own paths, we start at different coordinates of time and space and we ended up somewhere else in time and space
Buat anda yang jadi remaja di th 1980-an mungkin pernah berpapasan dengan sebuah lagu dari Alan Parson Project: "Days are numbers". Lagu yang sederhana ini mungkin bagus kalau diputar di jeda antar dua kereta Stasiun Siam dan ditengah kemacetan Sukhumvit Road.
Teksnya sejauh kedua telinga saya serve me right bertutur begini:
The traveler is always leaving town,
he never has the time to turn around.
And if the road he's takin isn't leading anywhere,
h$e seems to be completely unaware.
The traveler is always leaving home,
the only kind of life he's ever know .
When every moment seems to be a race against the time,
there is always a mountain left to climb
The traveler awaits up on in tide ( what?),
he doesn't know what's on the other side,
but something deep inside of him keeps telling him to go,
he hasn't found the reason to say no
The traveler is only passing through,
he can not understand your point of view,
abandoning reality, unsure of what he'll find,
the traveler in me is loose behind
Days are numbered
watch th stars, we can only see so far someday,
you'll know where you are
Remember days are numbered,
count the stars, we can only go so far someday,
you'll know where you are
Hidup adalah perjalanan, dan anda dan saya adalah kurang lebih adalah lonely travelers, menjalani waktu kita masing2 - kita berjumpa dengan kawan dan kenalan dalam perjalanan. Kita berikatan dengan pasangan ditengah perjalanan, dan di satu stasiun kita akan pindah kereta, menuju tempat tujuan dengan cara berbeda dengan sebelumnya.
Tapi jarak pandang kita terbatas, we can only see this far...dan suatu hari kita akan sampai dan pada saat itulah (kalau *waktu* masing relevan bagi kita di dimensi ini..)
you'll know where you are...
Well, in this case, I'll see you my friends
Sawadee dari Siam
13 September, 2003
No comments:
Post a Comment