Mungkin baru sejak Isa Bin Maryam orang memilih tidak menggunakan kata perpisahan
Hey orang-orang Yahudi jangan melihat kelangit, sebab Gusti tokh menyertai kamu hingga kesudahannya
Kita tidak pernah benar-benar berpisah - sebab dizaman kiwari ini teknologi memotong jarak antara kita
Sejauh kita nampak dimata satelit kita bisa dicapai dan menggapai
Ada internet – ada sms dan embuh opo maneh
Komunikasi tidak dibentengi jarak
Dan sesungguhnya komunikasi itu soal hati
Kontak soal bathin
Bahasa mungkin memisahkan kita, tapi kalau bela rasa sudah tercipta
Cukup saja bahasa Tarzan
Dan persis dalam hal ini kita boleh bangga akan khazanah ajaran Isa
Katanya: yang utama adalah bahasa cinta
Belas kasih
Bela rasa
Tuhan tidak bicara dalam bahasa lain (tidak Arab tidak Yunani atau Latin)
Gusti Allah bicara dalam bahasa cinta
Dan cinta tidak boleh dibatasi apa-apa
Tapi ndilalah orang Lewi yang liwat dari Yerikho memilih menyebrang jalan manakala
Ia melihat orang asing yang digebuki preman berdarah merintih di tepi jalan
Imam yang tahu hukum agama juga minggir jauh2
Hanya orang Samaria yang jatuh belas kasih
Ia beruntung tidak terikat dogma, ajaran dan kitab suci terjemahan sendiri
Belas kasihannya jatuh sudah dan ia bertindak
Ada sesama yang butuh bantuan
Mendesak – apa boleh buat rencana sendiri harus ditunda sejenak
Itu namanya welas asih
Bela rasa
Kontak bathin
Manakala kita digapai sesama – jarak bukan soal
Bahasa tidak masalah
Soalnya: apakah hati kita kebak bela rasa ?
Tue 5/10/2005 4:25 PM
No comments:
Post a Comment