Satu ikon negeri gajah ini adalah pemain tenis no 11 dunia Khun Paradorn. Wajahnya muncul dibanyak iklan dari bir sampai printer.Khun Paradorn adalah anak kesayangan yang membuat wajah gajah muncul dipercaturan dunia. Denah wajahnya tidak terlalu fotogenik dan membuat saya ingat pada bintang non potogenik lain dari Brazil : Ronaldo
Ronaldo tahun lalu jadi bintang di Korea, Fantastik ! Tapi 5 tahun yang lalu dia jadi bulan2an di Paris. Cedera, penyakit misterius, under performed, etc.Begitu resiko jadi atlet kelas atas. Mesti siap dibantai. Itu bagian dari menjadi atlet nomor wahid. Pemain kacangan macam si Amir (bukan nama sebenarnya) dari klub kampung tidak akan dipandang sebelah mata kiri, boro-boro
Dalam konteks iman, dapat kita bandingkan dengan perjalanan spiritualitas kita masing2. Kalau
penghayatan kita kekanak-kanakan maka dalam bahasa simbolik iblis tidak usah pusing mengganggu kita. Buat apa, tokh sekali tiap iman terbang macam kertas tisu. Lain kalau kita exercise serius untuk meningkatan kelas penghayatan kita. Ditempat tinggi angin ber- tiup lebih kencang, dan siap2 digoda lebih canggih lagi. Kurang lebih seperti Ronaldo yang tahu bahwa setiap kali bola mapir dikakinya ada peluang kakinya dibabat lawan terdekat.
Disisi lain: berbahagialah sebab ini artinya anda masuk krisis iman. Krisis kalau ditulis huruf cina (katanya) juga berarti peluang. Dan memang demikianlah sebenarnya, kalau kita lolos krisis maka kita jadi lebih matang dan naik kelas. Satu lagi, jangan patah dijalan. Maju terus ! Seperti Ronaldo yang menunggu 4 tahun untuk unjuk gigi (oops giginya memang selalu unjuk BTW), jatuh memang - tapi jangan patah
Kekuatan macam begini memang tidak datang dengan sendirinya. Perlu ada asketisme, mati raga dan disiplin baja. Dan seperti kata Yesus : tanpa nempel di akar kita akan mati maka pesannya jelas: keep on line
Khun Paradorn kemarin kalah di US terbuka. Yakin saya dia tidak patah semangat. Dia tetap no. 11 dunia dan sebentar lagi ada eksibisi di Krung Thep sini, dan Khun Paradorn akan tampil bak Singha bir sponsornya. Karena buat atlet kelas Khun ini, bukan jatuh yang dilihat, tapi berapa kali bangun
Maka, bangun hai orang beriman. Siapa bilang jalan kesurga lempeng dan lebar. Tidak. Ia berbatu dan mendaki. Tapi anak manusia sudah lewat duluan, dan ditinggalkanNya jejak yang jelas bagi anda dan saya
Sawadee dari National Stadium
September 12, 2003
No comments:
Post a Comment