Di banyak pojok Krung Thep sini banyak dibuat orang tempat memuja Budha. Diletakkan bunga segar dan wewangian untuk sang Budha. Demikian mungkin cara mereka beribadah. Tukang bunga banyak dipinggir jalan, dan orang lewat membeli untuk persembahan.Dipunggung patung Budha di Wat Po ada berderer kendi logam mungkin seratus buah, dan orang mengisi masing-masing kendi ini dengan urang receh...Kolekte yang rada ganjil
Saya jadi bertanya bagaimana orang Katolik disini beribadah. Elsa berkesempatan misa pagi di Holly Redemer Church yang arsitekturnya persis kuil Budha disegenap pelosok kota. Yesus tersalib dipatungkan langsing model Budha, dan disatu patung Yesus lain diletakkan bunga dikaki
Yang unik disatu pojok toko mall MBK (Mangga Dua-nya Krung Thep) ada patung bunda Maria
dan Yesus dengan konfigurasi persis patung Budha. Diberi wewangi dan bunga. Patungnya sendiri persis sama dengan yang kita punya dirumah, yang beda penanganannya. Krung Thep tidak sama dengan Klaten, tentu
Saya kira agama tidak mungkin dilepas dari konteks budaya setempat. Deep inside orang2 ini Budhis yang Katolik. Budhis in culture. Tidak tahu apa ada konflik disini, tapi kiranya Gusti Yesus tidak ambil pusing dengan sesembahan bunga dan wewangi. Dia sendiri pernah *mendukung* aktifitas penghamburan wewangi mahal dikakinya - ketimbang uangnya di sumbangkan ke fakir duafha
Tapi wajah Yesus yang muncul ditanah air lebih sering Yesus yang bermata biru, Yesus barat. Tidak tahu persis apakah Maria gadis ndeso itu bertampang macam ningrat abad pertengahan eropa, tapi begitulah gambar yang sampai di tanah air. Disini pada sisi lain: Yesus yang diperBudhis bisa *corrupted* dan jadi lebih Budha dari Kristen.
Ritual memang dilematis, ia diperlukan karena manusia berdaging dan darah butuh sesuatu media fisik untuk ekspresi apa yang tidak nampak. Disisi lain, kemurnian ide versus cara itu di- gambarkan harus tetap dijaga. Kalau tidak Yesus jadi Ilah. Patut dimengerti sikap kawan gereja reformasi yang mem-band segenap pematungan atau penggambaran Gusti, khawatir orang kehilangan fokus.
Sayang saya belum sempat observe Kristen Thai. Apakah drive kearah ritual Budhis (bunga, patung, dsb) bisa *diredam*. Not that ini jelek atau apa. Hanya sekadar ingin tahu seberapa jauh Kristen Reformasi mengakomodasi budaya latar pemeluknya.
Mungkin kali lain, tapi untuk sementara kita lanjutkan browsing di MBK - sawasdee krup
September 12, 2003
No comments:
Post a Comment