Kata Newsweek edisi minggu ini - kita punya 30 lebih banyak saraf mengecap rasa pahit pahit dilidah kita, hence rasa pahit lebih mudah dikecap - sedikit saja molekul pahit hadir, maka alarm di otak akan memberi sinyal
PAHIT !
dan either kita muntahkan (kalau tidak sengaja) atau over ride & continue (kalau sengaja makan paria misalnya)
Kenapa demikian ? Mungkin secara evolutif kita dirancang demikian demi kelangsungan hidup. Imagine kita terlambat bereaksi dan terus telan substansi pahit yang ternyata racun
Menarik bahwa yang benar untuk lidah juga benar untuk hati Jala yang paling mudah robek adalah jala dihati kita. Tidak percaya ? Coba hitung berapa kali anda tersinggung, sakit hati, kesal, BT dll gara2 mendengar kalimat orang yang tidak berkenan dikuping kita
Rupanya kita paling rentan terhadap penolakan. Mendengar nada sumbang kita segera terundang untuk berang. Kenapa ? Karena software dibenak menterjemahkan itu sebagai serangan thd keberadaan kita, thd validitas eksistensi kita
Imagine anda adalah bagian dari sekelompok Neandertal yang meramu dihutan Bavaria sana. Berhubungan resource kelompok terbatas (maklum manusia purba kala), maka setiap saat harus dipastikan bahwa anda eligible untuk dapat jatah share. Kalau tidak anda jadi out-group dan dipotong jatah logistiknya
Mungkin software zaman monyet ini masing embeded deep in our prehistoric brain, sedemikian sehingga meski kita tidak lagi dekat dengan kaum monkey, ndilalah kita tetap wired to be BT easily
Tentu omongan injil bilang: forgive our trespasses as we forgive those who trespassed againts us..dan easier said than done, karena meski kita dibaptis jadi manusia baru, anak2 terang, bla-bla-bla, tokh otak kita tetap otak beruk yang wired as kera does
You poor son of Pithecanthropus Erectus !!
July 03, 2003
No comments:
Post a Comment