Cerita cheeroke kuna: Seorang indian muda bercerita pada dukun sukunya, bahwa dia mimpi dalam hatinya ada dua serigala yang bertempur hidup mati. Yang satu putih dan yang lain hitam. Dia tahu yang putih itu simbol kebaikan – yang hitam tentu lawannya. Si prajurit bertanya yang manakah yang akan menang ? Dukun bijak menjawab: yang engkau beri makan
Dalam hati kita kerap bergulat dorongan baik dan buruk. Kita mungkin cenderung jatuh kedosa yang sama lagi dan lagi. Karena dua serigala bertempur didalam. Dan kita beri makan salah satu sehingga menang. Dan bersama serigala hitam kita melolong dimalam purnama. Kita berdosa lagi dan lagi
Apakah dunia semakin bejat ?
mungkin yang beda cuma level pemberitaan saja
mungkin penyelewengan sudah lama ada
mungkin selingkuh bukan barang baru
korupsi yang pasti lahir bersama kekuasaan
Nihil novi sub sole kata pengkotbah
Tidak ada yang baru dibawah matahari
Baru2 ini saya baca. Bahwa kejahatan itu hasil konteks (bacalah buku Tipping Point). Manusia itu dinamik dan konteks amat berpengaruh. Orang suci dalam kondisi tertentu bisa jadi maling. Dan sebaliknya. Penjahat juga bisa berbuat kebaikan. Tergantung konteksnya
Hence setiap saat. Kepada kita diberi kesempatan. Mau memberi makan serigala yang mana ? Maka Yesus tidak membenci pendosa. Sebab Dia tahu deep down inside kita punya potensi untuk jadi baik
Maka Tuhan menerbitkan matahari dan menurunkan hujan
Untuk lalang dan gandum
Karena akar kita baik adanya
Semuanya dilihat Tuhan baik adanya
Paling tidak Ia sabar bak sang ayah menanti anak durjana pulang
Untuk menyambutnya dari kejauhan
No question asked
Surga bersuka cita kalau orang mau berpaling pada kebaikan
September 16, 2004
No comments:
Post a Comment