Saturday, February 28, 2009

Belajar dari Santo Petrus

Lu 22:34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.
Mt 26:34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Joh 13:38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Mr 14:30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Kata dua kali muncul juga disini
1Raja-Raja 11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,

Sedangkan angka ”tiga” cukup sering kita dengar. Tiga pribadi, tiga hari Yesus dialam penantian, tiga saksi dibutuhkan untuk menyatakan bersalah (Mt 18:16), dua-tiga orang berkumpul atas namaKu. Kiranya tiga mengandaikan kepenuhan. Dan kiranya ke-tiga-an kali Petrus menyangkal mengandaikan pengingkaran komplete.

Kesempatan paling banyak diberikan dua kali. Belum pernah dengar ujian susulan tiga kali, dan tiga artinya lengkap → alhasil artinya Petrus gagal total.

Siapakah Petrus?
1. Rasul yang menonjol diantara 12 rasul Yesus
Ia disebut yang pertama
Mt 10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya
2. Sering jadi juru bicara para rasul
Mt 15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."
Mt 16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
3. Termasuk rasul yang sering diajak ke acara khusus
Mt 17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
Mt 26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
4. Disebut batu karang (Petrus)
Mt 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya
5. Tidak tahu persis apa yang dimaksud/misi Yesus
Mt 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Mt 17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
Mt 26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
6. Minta mujizat tapi lantas jatuh dalam keragu-raguan
Mt 14:28-30
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
7. Sok tidak menyangkal – padahal …
Mt 26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
Mt 26:35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.

Kegagalan tidak boleh menghentikan kita
Demikian gambaran Injil tentang Simon yang disebut Petrus. Simon Petrus seorang yang utama diantara para rasul namun demikian Ia menyangkal Yesus. Bahkan sampai tiga kali. Petrus seorang yang gagal

Kiranya Yesus bukan main-main saat Ia memanggil Simon sebagai Batu Karang. Batu Karang apa yang tidak tegar ? Batu karang mana yang ingkar? Atau Yesus main-main?
Sengaja menggunakan kata yang berlawanan dengan kenyataan.

Apa yang Yesus pikirkan saat Ia memilih Petrus menjadi Batu Pondasi ? Petrus yang mengingkari Yesus kiranya tidak terlalu mengangetkan Yesus, seolah baru malam itu saja Yesus tahu bahwa murid andalanNya ini akan menyangkal Dia. Yesus kiranya kenal kurang lebih sejauh mana kehandalan Petrus ini. Hence remained : kenapa Yesus memilih Dia?

Bisa dibayangkan sebentar bagaimana konyolnya gerakan Yesus jika tumpas gara-gara Simon ternyata rasul kualitas kodian yang setelah mengingkari ngabur dan balik jadi nelayan –kembali ke kehidupannya yang lama (Yoh 21:1-2).

Yesus berjudi?! Dia mungkin tahu kesudahan hidupNya sendiri pada salib, tapi bagaimana kelanjutan karyaNya? Kiranya tema Allah yang menaruh harap pada pecundang macam Petrus-lah yang perlu kita renungkan manakala kita lagi mendengar ayam jago berkokok. Allah tahu persis kita akan menyangkalNya, dan bukan cuma menyangkal asal2an, tapi menyangkal lengkap. Kamu akan menyangkal aku secara total sebelum hari berganti. Tapi Aku tokh percaya padamu


Kalau kita percaya bahwa kita orang Kristen adalah mereka yang dipilih Tuhan untuk mengikuti Dia dan bukan yang memilih Tuhan maka masing-masing kita disapa dalam nama baptis kita. Engkau adalah Lukas…dan kemudian teladan orang kudus yang namanya kita sandang selayaknya kita ikuti. Namun apakah kita setia dengan teladan itu? (atau tahukah anda apa teladan santo/santa pelindung anda?)

Jadi masing-masig dari kita pula dipanggil untuk sebuah panggilan yang istimewa, namun tidak heran kalau kita kerap gagal seperti Petrus. Namun tetap diingat bahwa kita tidak boleh berhenti dalam kegagalan.

Tuhan melihat kita baik adanya. Mungkin kita tidak, mungkin kita seperti seonggok kegagalan belaka, tapi tidak. Tuhan melihat lebih dalam dan Ia melihat kita baik.

Ilustrasi: pemahat ahli yagn melihat patung dalam seonggok batu besar yang tanpa bentuk. Batu itu harus dipahat dengan tekun dan sabar sampai bentuk yang indah yang tersembunyi didalamnya nampak kepermukaan. Kesabaran pemahat, perlahan-lahan membentuk patung indah yang sebelumnya tersembunyi

Anda dan saya masing-masing adalah keindahan yang tersembunyi dibalik kekacauan. Adalah tugas kita untuk setia dalam panggilan, dalam proses pemahatan. Ia tidak mungkin salah lihat. Sungguh dalam diri kita ada mutiara kebaikan yang menunggu untuk dimunculkan.

Penutup
Menurut tradisi –dikala aniaya oleh Kaisar Nero Petrus bergegas melarikan diri dari kota Roma yang diobrak-abrik serdadu-serdadu untuk mencari dan menyeret orang-orang Kristen. Kurang empat mil dari gerbang kota Petrus melihat sang guru bergegas kearah yang berlawanan. Pertanyaan sohor lalu keluar dari mulut Simon: Quo Vadis Domine? Hendak kemana Guru? Dan Yesus menjawab: hendak ke Roma untuk disalibkan lagi. Mungkin saat itu ada ayam terbangun dan berkokok –kita tidak tahu, tapi Petrus mestinya tersengat mendengar ini -bahwa bakat menyangkalnya sukar menyingkir. Tidak mau mengulangi kesalahannnya dulu, Petrus lantas berbalik meninggalkan gerbang kota dan menyambut salibnya.

Kalau ayam berkokok esok pagi dan kita bergegas meninggalkan Roma-yaitu kancah perutusan kita-, boleh jadi Sang Guru sedang berjalan bergegas kearah berlawanan untuk kembali disalibkan karena kita sekalian telah menyangkalnya paripurna.

Renungan untuk PDKK Dahor 2005 10 13

No comments:

Post a Comment