Thursday, February 19, 2009

Spiderman II: what makes the world ticks ?

Dilayar spidey II, simanusia laba-2 melompat lebih lincah dari film perdananya. Anda yang gemar ditipu oleh special effect akan dipuaskan disini, mobil beterbangan, spidey melompat melayang sepanjang jalan protokol kotanya (untung banyak gedung tinggi, coba kalau rata pasti repot), adegan laga diatas kereta yagn berjalan kencang, dsb

Penjahat kali ini bernama Doc Oct, ilmuwan dengan lengan2 robot bak oktopus. Musuh yang cukup merepotkan spidey. Kiranya lebih handal dibanding green goblin diseri sebelunmya dan alhasil sequel ini lebih layak tonton dari yang pertama

Tema utama berkisar seputar pertanyaan: apa yang membuat spidey spidey ? apa yang membuat Doc Oct Doc Oct ? Menurut film ini waktu spidey broken heart (lantaran idaman hati berencana nikah dengan cowok lain) dia impoten, tidak sanggup memproduksi lendir jala (alhasil jatuh berdedum dari gedung sekian lantai), Doc Oct mulai sebagai ilmuwan yang idealis mau berbuat baik untuk masyarakat, tapi kecelakaan membutakan mata nuraninya dan membuat robot tangannya menguasai dirinya.

Apakah manusia demikian rentan terhadap drive diluar dirinya ? (Spidey bahkan sempat memutuskan membuang seragam merah birunya). Kalau kita hidup sendirian didunia ini apakah kita lantas kehilangan motivasi dan mati ? Tidak bisakah hidup sekadar hidup biologik macam tanaman ? Well, menurut Spidey II hal ini tidak mungkin. Kita perlu motivasi (entah baik atau jahat, itu soal lain; entah kasmaran atau kemaruk kekuasaan, juga bisa dibahas nanti), tanpa itu kita kehilangan identitas. Who am I itu dibaca dari cermin 
What do I mean for my significant others?

Sebab tanpa orang lain untuk dicintai (Spidey) atau dikuasi (Doc Oct) kita jadi kehilangan pijak. Bahkan Tuhan Israel repot mengajak umat untuk bikin janji (hence perjanjian lama/baru) karena Ia kasih dan kasih yang sorangan wae namanya narsistik dan tidak sehat. Bahkan kata St Yohanes Allah itu kasih hence Allah selalu menatap keluar sebab kasih macam mana yang berkutat didalam (boleh ditanyakan Allah kasih mana yang
menghukum?)

Diujung cerita Hollywood tentu yg ada hepi ending, dan demikianlah sang idaman memutuskan untuk minggat dari pesat perkawinan dan dengan baju penganten lengkap maraton dari gereje ketempat tinggal sang Spidey. Of course I can not marry you as I have duties as Spidey (entah kemana polisi dikota itu sehingga selalu perlu Spidey untuk jadi Hero), tapi sang wanita memandang dengan penuh pengertian. Ahhh, c'est l' amour !

Meski ditutup dengan nggombal, Spidey II tetap layak tonton (versi bajak sudah keluar, kualitas gombal, harap maklum) namun sedikitnya kita jadi diajak bertanya: what makes me tick ?

July 15, 2004

No comments:

Post a Comment