Thursday, February 12, 2009

Efata!

Markus 7:31-37
7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!"*, artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Komentar:
ay 31 - Yesus berada di wilayah orang kafir. Sebuah web site mendakwa bahwa Mark tidak paham geografi Palestina. Mungkin saja demikian adanya. Tetapi fokus kita kali ini adalah bahwa Yesus merambah wilayah non Yahudi. Sehingga kiranya nas ini menjadi nas yang menarik bagi kita yang non Yahudi. Pesannya : Yesus cinta semua bangsa didunia :P
ay 32 - tema orang lain membawa orang sakit kepada Yesus cukup umum kita baca dalam Injil. Yang paling sohor mungkin kisah orang yang menjebol atap dan menurunkan temannya yang terbaring tak berdaya (Mark 2:1-12). Pesannya: bawa temanmu, anggota keluargamu, siapa saja kepada Yesus untuk disembuhkan. Tidak jadi soal apa ia percaya atau belum. Yang utama : engkau percaya. Imanmu dapat menyelamatkan orang lain juga.
ay 32 - mereka minta Yesus meletakkan tangan atas sisakit. Peletakkan tangan cukup umum kita baca. Bahkan dalam kisah wanita yang kena pendarahan - "kontak" dengan jubah Yesus sudah cukup. Rupanya kuasa penyembuhan dipahami dialirkan lewat sentuhan/kontak fisik. Namun pada suatu kali Yesus menyembuhkan hamba perwira Roma dari jauh - atas iman si perwira yang berkata - bersabdalah saja maka ia akan sembuh. Ada perubahan paradigma disini - dari sentuhan menjadi kuasa perkataan/sabda. Tetapi intinya tetap: Pada Yesus ada kuasa
ay 33 - mengapa Yesus memisahkan sisakit dari kerumunan ? metoda yang sama kita baca di Mark 8:23. Kiranya Yesus ingin kesembuhan tersebut dialami sebagai pengalaman pribadi, satu lawan satu. Bukan macam kesembuhan -asal bersentuhan fisik pasti ada kesembuhan - entah ada sentuhan pribadi atau tidak.
ay 33 - ritus penyembuhan: memasukkan jari, meludah, dsb. Ritus yang mungkin terasa berlebihan. Tapi kalau dibaca juga Mark 8:22-26, mungkin bisa dipahami cara Yesus menyembuhkan tidak sama bagi orang satu ke yang lain. Dalam Mark 8:22-26 ada dialog dengan sipenderita - sudah lihat belum ? belum. Ok, Aku sentuh lagi. Nah, dengan sibisu tuli ini jelas dialog tidak mungkin. Maka Yesus menggunakan "dialog" lewat ritus yang physical ini.
ay 34 - tarikan nafas Yesus bisa dipahami dengan sinis (Yesus yang capek diganggu orang) atau bahwa Yesus sungguh mengalami kepedihan orang yang malang ini. Kiranya interpretasi yang ke-2 ini lebih masuk akal. Bandingkan Mark 1:41
ay 34 - Efata. "Mantera" serupa kita baca juga di Mark 5:41 Talita Kum. Harap ingat "mantera" ini bukan mantera macam sim-salabim. Karena itu tokh bahasa sehari-hari Yesus. Mungkin penginjil hanya ini menegaskan saja bagaimana Yesus menyembuhkan dengan bahasa yang biasa - bahasa sehari-hari.
ay 35 - cukup biasa juga, bandingkan dengan kisah dalam Mark 5:42, semacam bukti bagi sidang pembaca bahwa ybs memang sudah sembuh
ay 36-37 - klasik juga. Dibanyak bagian Mark kita berulang kali membaca ini

Take away:
- Yesus selalu siap menyembuhkan siapa saja, dimana saja, kapan saja.
- Datanglah padaNya, atau bawa sisakit padaNya - imanmu dapat menyelamat orang lain
- Yesus -akan tetapi- ingin menyembuhkan secara pribadi.
- Penyembuhan Yesus ajaib, tetapi prosesnya lumrah saja. Tidak ada hong-wilaheng yang aneh-aneh

Lalu ? tunggu apa lagi? Datanglah padaNya sekarang

No comments:

Post a Comment