Saturday, February 28, 2009

Luk 18:35-43

Luk 18:35-43
35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
37 Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat."
38 Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:
41 "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!"
42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Tokoh-tokoh dalam kisah ini
Seorang buta
-Duduk di dekat gerbang masuk kota
-Mengemis
-Mendengar dan bertanya: apa itu
-Berseru-seru minta dikasihani
-Berteriak lebih keras saat ditegor
-Menjawab pertanyaan Yesus
-Disembuhkan
-Mengikuti Dia sambil memuliakan Allah
Mereka yang berjalan didepan
-Mengikuti Yesus dalam perjalanannya – para rasul ?
-Menegor si buta dia supaya diam – mengapa ?
Yesus
-Berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya
-Bertanya
-Menyembuhkan

Mari bercermin dari tokoh-tokoh kisah ini
Orang Buta
Dalam Luk beberapa kali kita baca tentang orang buta
Lu 7:21 Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
Lu 7:22 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Jadi, Yesus sudah kerap berhadapan dengan orang buta. Agak mengherankan bahwa Yesus tokh bertanya juga apa yang dikehendaki orang buta dari Yerikho ini – kita akan bahas ini belakangan
Rupanya orang buta ini pernah mendengar berita tentang Yesus – karena begitu Ia mendengar nama Yesus dia langsung berseru-seru
Ia menyebut Yesus sebagai Anak Daud sebuah pernyatakan pengharapan. Menyebut Yesus Anak Daud setara dengan memamnggil di Al Masih – Juru selamat. Si buta tidak pernah melihat karya Yesus, modal dia hanyalah mendengar tentang Yesus. Seperti kita juga bukan ? tidak langsung melihat Yesus – kita mulai dari mendengar – namun bagaimanakah sikap kita dibandingkan si buta ? Apakah pekabaran mengenai Yesus sungguh menggemakan iman dalam hati kita ? ataukah kita ragu-ragu ? Apakah kita menuntut bukti yang lebih terang lagi ? Mungkin dalam hal ini sibuta mempunyai kelebihan dari kita yang melihat – yaitu Ia tidak punya jalan lain yang dapat digunakannya untuk mendasari imannya. Kita yang melek malah menuntut dasar lain untuk membangun iman kita. Mungkin dalam hal ini kita kalah dari si buta dari Yerikho ini
Rupanya teriakan si buta ini mengganggu – paling tidak menurut mereka yang berjalan didepan karena mereka lantas menegor (kita akan bahas nanti) namun si buta tidak ambil peduli – ia malah lebih keras lagi berteriak
Dan akhirnya Ia disembuhkan lalu Ia mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah

Mereka yang berjalan didepan
Mereka berjalan didepan karena mereka orang-orang dekat Yesus.
Orang-orang dekat Yesus kita dengar arogan misal Luk 9:51-56
51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Misal Lu 18:15-16
15 Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Menjadi orang dekat Yesus – merasa dekat dengan Yesus – ternyata tidak otomatis sepikiran dengan Yesus
Bagaimana dengan kita ? apakah kita merasa dekat dengan Yesus ? karena kita merasa sering berdoa, banyak membaca/mepelajari kitab suci, banyak membaca buku-buku rohani, tidak absen dari misa mingguan (bahkan harian), ikut retret, rekoleksi, menjadi pengurus kelompok rohani, dsb. Apakah kita sudah sepikiran dengan Yesus yang konon kita ikuti dari dekat ?

Yesus
Meski Yesus sudah kerap berurusan dengan orang buta – dia bertanya : "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?". Bahwa orang itu buta sudah amat jelas – kenapa Ia bertanya lagi ?
Kiranya teriakan minta tolong- permohonan yang sangat perlu diuji juga. Sibuta ini berteriak sekuat tenaga dan Yesus –bertanya ulang.
Yang pertama berlawanan dengan orang-orang dekatNya Ia tidak menjadi sok dan main kuasa – langsung menyembuhkan, namun yang lebih mendasar kiranya adalah ; kerap kita tidak persis tahu apa sebenarnya yang kita butuhkan. Yang kita minta belum tentu sungguh apa yang kita butuhkan dan dapat juga dipertanyakan apakah kita siap dengan konsekuensinya
Misal Lu 18:18-23
18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
Pemimpin ini tidak siap untuk apa memenuhi syarat untuk apa yang ia inginkan (beroleh hidup kekal).
Demikianlah Yesus minta agar si buta menegaskan apa yang ia minta. Apakah ini tidak dengan sendirinya jelas ? tidak selalu. Orang dapat terbiasa dengan kebutaan dan kebiasaannya meminta-minta sehingga malah tidak mau disembuhkan. Anugerah kesembuhan membuat si buta tidak lagi bisa mengandalkan belas kasihan orang untuk nafkahnya. Ia harus berjuang untuk hidup dan dapat kita bertanya apakah ia mempunyai kecakapan untuk mencari makan ? Pendeknya – orang sakit bisa tidak siap dengan segenap konsekuensi kesembuhan penyakitnya. Maka perlu ia ditanya agar ia bisa refleksikan apa sesungguhnya yang ia minta dengan segenap konsekuansinya.
Yesus berkata : "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ay 44). Kata imanmu telah menyelamatkan muncul sedikitnya 4 kali dalam Luk.
Lu 7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" (Yesus diurapi oleh perempuan berdosa)
Lu 8:48 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" (Wanita yang dua belas tahun menderita pendarahan)
Lu 17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." (orang kusta)
Lu 18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (si buta dari Yerikho)
Yang menyelamatkan adalah iman, Iman apa ? Iman bahwa Allah menyelamatkan. Yesus selalu menunjuk kepada BapaNya manakala Ia menyembuhkan. Bisa kita bertanya: iman seperti apakah yang kita punya ? apakah iman kita sama dengan iman mereka-mereka yang disembuhkan Yesus ? Memang kuasa Yesus menyembuhkan, namun dari pihak manusia harus ada iman. Ingatlah
Mt 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ
Mar 6:5-6
5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.

Pelajaran hari ini
Setelah sejenak menelaah tokoh-tokoh dan sebentar bercermin dari kisah ini mari kita bertanya pelajaran apa yang kita dapat malam ini ?

Bagaimana iman kita yang kiranya bermula dari pendengaran ?
Santo Paulus menulis dalam Ro 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Tetapi tidak setiap orang punya telinga untuk mndengar. Dalam Perjanjian baru ada 9 kali kalimat (Siapa bertelinga) hendaklah ia mendengar! – jika jumlah menyatakan sesuatu kiranya kita bia lihat bahwa sudah dizaman Perjanjian Baru ada kecenderungan orang tidak mendengar. Atau jikapun orang mendengar, firman Tuhan tidak tumbuh karena macam-macam hal. Ingatlah perumpamaan tentang penabur (Luk 8:5-15)
5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Bagaimana dengan kita masing-masing ? apa yang terjadi setelah kita mendengar firman Tuhan ?

Bagaimana dengan kesiapan kita dengan apa yang kita minta?
Apakah kita punya tujuan yang lebih dari sekadar mendapatkan apa yang kita idamkan ? Apakah kita sanggup/tahu konsekuensi mendapatkan apa yang kita mintakan ? Bagaimanakah sikap kita jika permintaan kita seperti tidak didengarkan ? Apakah kita teguh pada pengharapan kita ? atau menyerah dan bahkan bersungut-sungut. Luk 18:1-8
1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.
3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,
5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Yesus menyatakan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu dan beriman. Ingatlah bahwa berdoa dengan tidak jemu-jemu lebih-lebih adalah untuk membangun hubungan pribadi dengan Bapa. Bapa bukan semacam sinterklas dimana kita minta hadiah lalu melupakan begitu saja. Bapa rindu akan hubungan pribadi kita dengan Dia. Bagaimana dengan kita ?

Bagaimana dengan iman kita?
Kita sudah tahu bagaimana pentingnya Iman dalam kisah penyembuhan si buta ini. Si buta yang teguh versus orang sekitar yang menegur. Dia tidak minder (merasa tidak layak, merasa penuh dosa) dan berhenti. Baik juga kita bertanya bagaimana dengan kita ?
Adakah sudah tumbuh iman yang teguh dalam diri kita ? Siapakah sesungguhnya yang kita andalkan ? Beriman saya pahami sebagai sikap hati untuk mengandalkan apa yang kita imani. Beriman/percaya pada Allh Bapa artinya mengandalkan Bapa dan sekaligus juga berserah padaNya. Dia bukan semacam jin yang dapat kita suruh-suruh sekehendak hati.

Apakah kita menjadi sandungan ?
Si buta punya iman yang teguh meski ditegor orang-orang dekat Yesus. Disatu sisi kita bisa belajar dari dia perihal keteguhan iman. Namun disisi lain dapat kita tanyakan apakah kita tidak kerap menjadi batu sandungan ? tidak penjadi penyesat rekan-rekan seiman kita dan lebih-lebih orang diluar gereja kita? Bagaimana mungkin Allah Bapa dipermuliakan (ay 43: Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah) jika orang-orang yang dekat Yesus tidak mencerminkan kabar baikNya ? Luk 17:1-5
1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
Jagalah diri kita – yang konon mau dekat dengan Yesus. Semakin kita dekat Dia semakin besar tantangan kita.

Balikpapan 20 Nov 2006

No comments:

Post a Comment