Friday, February 27, 2009

Sketsa Paska 2003 versi 3: Menyangkal Cawan Anak Domba

Mr 10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"





Babak I
Perkenalan masing2 peserta dalam cerita/lakon ini
(Musik meriah, membuka, lalu lirih….)
(Lampu redup)
(Para pemain masuk ke panggung masing2)
Narator:
Paska adalah cerita tentang bagaimana anak domba paling putih menjalani panggilan agung Nya. Bagaimana Ia sungguh ditinggal kan sendirian. Sendirian Ia tanggung beban dosa jagat raya. Sendirian dipancang dikayu penderitaan. Sendirian memekik merobek langit. Dan setyaNya sampai kesudahannya
Diawal karyaNya Dia ada memanggil sekelompok orang yang kita sebut para rasul. Mereka Dia pilih dari kalangan rakyat jelata. Ia didik mereka, Ia tuntun mereka. Untuk menanggung amanah maha agung. Tapi siapakah mereka ini sesungguhnya ? Adakah mereka setia tahan uji? Sungguhkah mereka putih murni ? Sanggupkah mereka meminum cawan anak domba ?
Di Pentas Paska kita lihat juga orang banyak yang mengitariNya. Mereka sayup-sayup menebak siapakah sesungguhnya si Anank Domba ini ? Mereka terpikat padaNya, mereka berharap bahwa Dia lah sang penyelamat. Tapi mengapakah Ia mati sia-sia dikayu silang ?
Kita jumpai pula sekelompok kaum yang terganggu tidur nyenyaknya oleh sepak terjang Anak Manusia. Dari hati dengki mereka yang buta akan sapaan kasih membual lahar kebencian. Mereka hanya ingin menyingkirkan dia dari pentas dunia. Dengan licik mereka pinjam tangan penguasa, mereka hasut massa untuk membinasakan Anak Manusia.
Mari kita jumpai masing2 pemeran lakon ini
(Musik seperti membuka acara kuis)
(Lampu menyorot panggung para rasul)
Panggung paling kanan adalah panggung para rasul
(Rap para rasul)
(Para Rasul digambarkan tidak sungguh paham siapa Yesus dan malah bertengkar siapa yang paling besar diantara mereka - Luk 9:46, setelah sebelumnya ada yang minta untuk duduk disisi kanan dan kiri Yesus)
Dilanjutkan dengan panggung tengah, yaitu orang banyak. Mereka menyanyi:
(Lampu menyorot panggung massa)
(Dangdut massa)
(Massa orang banyak terpecah, ada yang mendukung dan ada yang menolak - Yoh 7: 12)
Lalu panggung paling kiri: kelompok romawi, imam kepala, prajurit
(Lampu menyorot panggung bad guys)
(Rap bad guys)
(Yang paling satu hati adalah "bad guys" yang sepakat untuk menyalibkan Yesus)


Babak II
Yerusalem lihatlah Rajamu
Narator:
Dan … Inilah Yesus
(Lagu koor: "Dikala Yesus disambut di gerbang Yerusalem, ..umat bagai lautan dengan palma ditangan…dst)
(Lampu terang)
(Yesus masuk dari sisi kanan, lalu para murid turun dari panggung dan mengiringi dia dari belakang, meriah suasananya…daun palem dan bendera dikibarkan…)
(Yesus lewat di panggung orang banyak, dan mereka turun mengikuti Dia)
(Para rasul berusaha menghalangi orang banyak untuk terlalu dekat dengan Yesus, wanita2 dilarang menjamah jubahNya, anak2 disuruh minggir)
(Para rasul seperti bangga jadi anggota kelompok eksklusif yang paling dekat dengan Yesus)
(Yesus lewat panggung kelompok "bad guys", dan kelompok ini tidak turun, melainkan kasak-kusuk, seperti rapat untuk menjatuhkan Yesus)
(Yesus dan kelompok ini berputar sampai lagu selesai, diharapkan pas didepan panggung "bad guys")
(Didepan panggung ini ada meja dan kotak untuk memungut uang serta orang yang siap memungut uang)
(Yesus menghadap kepenonton dan berkata)
Yesus: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
(Yesus membalikkan satu meja dan mendorong si orang tersebut)
(Lampu blitz)
(Lampu bergantian menyala)
(Lalu terjadi kerusuhan)
(Kerusuhan harus benar2 rusuh, tawuran massal)
(Ditengah tawuran Yesus lalu silam)
(Kalau boleh sound tracknya lagu trash metal…bagus lagi kalau life)
(Setelah kerusuhan mereka silam … seperti berlari meninggalkan panggung karena dihalau oleh sepasukan tentara Roma)
(Panggung gelap)

Babak III
Perjamuan Akhir


Babak IV
Getsemani 4 ever
(Panggung gelap lalu remang2. Suasana malam di Getsmani)
Narator:
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
(Musik mengalun pelan, samar-samar. Kalau ada pakai suara cengkerik dan burung hantu)
(Yesus datang bersama para rasul. Rasul membawa lampu senter)
(Yesus berjalan ketengah, para rasul berhenti dipinggir dan berbaring tidur)
(Lagu Getsemani for ever, kar. Lucas Nasution/Julfree Sianturi)
(Lampu sorot mengikuti gerak Yesus)
(Teks lagu dan gerak sbb:
Ya Abba, Ya Bapa
Tiada yang mustahil. BagiMu 2X
-Yesus menengadahkan kepalaNya kelangit -
Ambilah cawan ini. DaripadaKu
Biarlah cawan ini. Lalu dariKu
Tetapi janganlah. Apa yang Aku kehendaki
Melainkan, kehendakMu
-Yesus gelisah, bayangkan tubuhNya berpeluh habis-
-Lalu Ia bangkit dan berjalan kearah para muridNya yang tengah lelap-
Simon, sedang tidurkah engkau? Tidak sanggupkah engkau, berjaga, satu jam saja?
Berjaga-jaga dan berdoalah, supaya jangan jatuh dalam pencobaan 2 X
-Yesus menghadap penonton saat kalimat ini dinyanyikan-
-Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Lagu balik ke kata2
Ya Abba, Ya Bapa
Tiada yang mustahil. BagiMu 2X
-Yesus menengadahkan kepalaNya kelangit -
-Yesus lagi-lagi gelisah, tubuhNya berpeluh darah-
-Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur-
-Yesus lalu kembali berlutu berdoa-
Ambilah cawan ini. DaripadaKu
Biarlah cawan ini. Lalu dariKu
Tetapi janganlah. Apa yang Aku kehendaki
Melainkan, kehendakMu
-Lalu Dia bangunkan para rasul-
Bangunlah semua
Mari kita pergi
Lihat Anak Manusia
Diserahkan pada
Para pendosa 3x
(Para rasul tidak bangun juga. Yesus menjauh lalu kembali tersungkur berdoa)


Babak V
Cium Penghianatan dan engkau akan menyangkal Aku tiga kali
(Lagu lirih pelan, sama seperti tadi pelan, samar-samar. Kalau ada pakai suara cengkerik dan burung hantu)
(Yudas masuk dengan sepasukan tentara)
(Mereka memakai tutup kepala seperti yang dipakai oleh prolisi yang menangkap Imam Samudra)
(Yudas mengendap-endap sambil membawa senter)
(Pertama-tama dia menyorot kearah para murid)
(Dia lihat satu persatu wajah yang tertidur ini)
(Lalu memberi isyarat pada para tentara: bukan yang ini)
(Kemudian dia berkeliling mengendap2 mencari)
(Lalu Yudas menemukan Yesus sedang berdoa)
(Lalu ia memberi isyarat pada para penangkap untuk bersiap-siap)
(Lalu Yudas memberi salam pada guru nya )
Yudas: Salam pak Guru
(Lalu mencium tangan Yesus, seperti kita mencium tangan Kyai atau Uskup)
Yesus: Hai Yudas, untuk itukah engkau datang?
(Yesus menunjuk para penangkapNya)
Sangkamu Aku ini pembuat bom, maka kamu datang lengkap dengan senjata untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
(Mereka lalu maju dan menyergap Yesus)
(Hal ini membuat para rasul yang sudah setengah sadar jadi bangun, dan langsung melarikan diri kocar-kacir)
(Lampu blitz)
(Miusik meningkat)
Simon, Simon. Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.
(Simon mendengar ini, dia berpaling, tapi meneruskan larinya)
(Panggung gelap)

Babak VI
Sebelum Ayam berkokok
(Lagu lirih pelan, sama seperti tadi ini masih di Getsmani)
(Yesus lalu dibawa pergi oleh para prajurit. Dan Yudas sebentar tampil ditengah panggung sambil menghitung uangnya. Dia kelihatan puas. Dia bentuk uangnya menjadi kipas dan ia kipas-kipaskan uangnya.)
Yudas: Hmm, bisnis yang bagus.
(Lalu ia tertawa, tapi tawanya seperti tawa iblis. Sebenarnya Yudas sudah kemasukan setan)
(Yudas lalu berlalu)

(Para rasul sementara itu kembali kepanggung mereka)
(Massa dan Bad Guys juga sudah siap dipanggung mereka)
(Yesus di dudukan ditengah panggung. Ia tertunduk, terikat, memunggungi penonton)
Salah seorang dari kelompok bad guys:
Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari. Dia telah melecehkan Bait Allah yang amat suci bagi kita. Dia penghujat
(Semua orang lalu menuding Yesus)
(Tapi Yesus diam saja)
Salah seorang dari kelompok massa:Dan Orang2 itu. Orang itu selalu bersama-sama dengan Dia
(Mereka lalu menuding para rasul)
Para Rasul menjawab:Apa? Kami tidak tahu, apa yang engkau maksud
(Mereka lalu menggeleng-gelengkan kepala. Menyangkal)
(Gong dipukul satu kali)
Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
Jawab Yesus: Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kalian ?
Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
(Lalu mereka maju untuk meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain menendang Dia)
Salah seorang dari kelompok massa: Orang-orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(Mereka lalu menuding para rasul)
Para Rasul menjawab:Kami bersumpah, kami tidak kenal orang itu
(Kali ini lebih histeris menyangkal, apalagi sambil melihat Yesus dipukuli)
(Gong dipukul dua kali)
(Yesus lalu dipaksa berdiri dan dibawa lebih dekat kepanggung bad guys, lalu dipaksa berlutut. Ceritanya Ia menghadap Pilatus)
Pilatus:Engkaukah raja orang Yahudi?
Jawab Yesus: Engkau sendiri mengatakannya
(Bad guys lalu menggeleng-gelengkan kepala mereka waktu mendengar Yesus berkata begitu)
Salah seorang dari kelompok massa: Pasti kalian murid-muridNya, itu nyata dari bahasamu."
(Sekali lagi para rasul dituding)
Para Rasul menjawab:Sekali lagi ! Kami tidak kenal orang itu
(Gong dipukul tiga kali)
(Mereka lagi-lagi menggeleng-gelengkan kepala mereka. Kali ini sambil kelihatan kesal. Sekali lagi mereka menyangkal)
Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
(Kokok ayam diteriakkan oleh massa dan bad guys. Mereka kelihatan menang)
(Para rasul lalu bubar berlarian, mereka takut ditangkap)
(Mereka turun dari panggung mereka dan dengan demonstratip berganti baju dan menyelinap berbaur diantara orang banyak. Tapi penonton harus tetap bisa mengenali mereka)
(Yudas menyelinap diantara bad guys)
Pilatus:Saya sudah selesai menginterogasi orang yang kalian katakan mengaku diri raja. Tapi tidak saya temukan bahwa Dia sudah berbuat jahat
(Orang2 bersungut-sungut. Imam2 kepala kelihatan membisiki orang2)
Pilatus:Kalian menuduh bahwa Ia sudah menghujat Bait Allah. Tapi itu bukan urusan saya. Dimata hukum yang berlaku, Dia tidak bersalah
(Orang2 makin keras bersungut-sungut. Imam2 kepala makin aktif menghasut)
Pilatus:Begini saja. Sebentar lagi hari besar. Dan seperti biasa, akan ada koruptor yang saya beri amnesti. Discharge and release. Kalian mau menukar Dia dengan koruptor? Atau bagaimana?
(Orang2 lebih keras lagi bersungut-sungut. Imam2 kepala kelihatan menang)
Pilatus:Baik-baik-baik. Saya ini yang punya kuasa menentukan nasib orang. Siapa yang kalian pilih untuk saya bebaskan ? Orang ini atau koruptor kelas kakap itu ?
Massa berteriak: Bebaskan koruptor ! Kami pilih koruptor! Hidup koruptor
(Mereka juga mengusung spanduk membela koruptor, sambil mengantungi uang suap dari imam kepala)
Pilatus:Baik-baik-baik. Bagi saya tidak ada masalah. Lalu Orang ini harus diapakan ?
Massa berteriak: Salibkan Dia ! Hukum Dia ! Bunuh Dia !
(massa demontsratif menuding2 Yesus)
Pilatus: Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?
Massa makin keras berteriak:Ia harus disalibkan!
(massa demontsratif menuding2 Yesus)
Pilatus mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: Baik-baik-baik. Salibkanlah Dia dan bebaskan koruptor itu. Tapi aku tidak bersalah terhadap darah orang ini.Itu urusan kalian sendiri!
Massa berteriak: Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!
(Lalu massa menyerbu prajurit yang hendak menggiring Yesus ke Golgota dan mereka menari-nari seperti kesetanan.)
(Koor menyanyikan lagu "Salibkanlah Dia" dari No Greater Love)
(Musik tetabuhan hingar bingar)

Babak VII
Anak Domba digiring ke pembantaian
(Musik tetabuhan hingar bingar)
(Para prajurit menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya serta sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!")
(Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu kemudian mereka membawa Dia ketempat penyaliban)
(Yesus di arak adan di olok-olok)
(Para rasul larut ditengah massa)
(Massa terpecah: ada yang nonton, yang menghujat, yang berusaha membela)
(Ada wanita yang menangisi Yesus)
(Sementara Yesus memanggul salib lagu " Hai Umatku apa salahKu…" dinyanyikan)
(Tetabuhan melemah seiring dengan koor menyanyi)
(Yesus disalibkan)
(Jangan lupa diatas kayu salib ada INRI)
Salah satu dari massa berteriak: Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.
Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!
Satu lagi dari antara massa : Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu
Lainnya berkata: Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!
Imam kepala berkata:Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
Imam yang lain : Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Satu Imam lain lagi: Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.

(Lalu massa terus menari-nari seperti kesetanan.)
(Musik tetabuhan hingar bingar, koor melemah)
(Koor berhenti)
Yesus:Eloi, eloi, lama sabkhtani
Komentar salah satu massa:Hai dia memanggil Elia.
Massa lain:Tidak, dia memanggil bapak tani
Komentar lain:Ngawur, itu artinya ikut..ikut…kerumah mbak Nani…
(Massa Tertawa terpingkal-pingkal dan berjoged lagi)
Yesus:Ya Bapa. Ampunilah mereka . Sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat
(Tiba-tiba langit gelap dan kilat lampu blitz menyambar-nyambar)
(Orang-orang berhenti menari dan ketakutan)
(Lalu tunggang langgang)
Yesus berteriak: Ya Bapa. Kedalam tanganMu keserahkan Nyawaku
(Yesus mati)
HENING SEJENAK
Narator:
Marilah hening sejenak untuk mengenangkan wafat Yesus Tuhan kita
Ibu Yesus tetap tinggal ditempat, meski orang2 berlarian
(Lalu dengan susah payah dia turunkan mayat Yesus kemudian ia pangku)
(Lagu: SengsaraMu oh Yesus)
(Panggung gelap)
(Yesus dan ibunya silam)
(Harus tidak kelihatan oleh penonton)


Babak VII
Ia turun ke tempat penantian
(Musik ramai, seperti adegan mengejar maling)
(Para rasul masuk belarian ketakutan)
(Lalu pergi kepanggung mereka dan duduk berkumpul, mengkerut ketakutan)
Rasul lain: Tutup dan kunci semua pintu dan jendela
Kita harus sembunyi sampai siatuasi tenang. Mereka pasti mencari kita untuk ikut disalibkan.
(Lalu salah satu dari mereka pura menutup pintu dan jendela)
Rasul lain lagi: Ya. Guru sudah wafat dan kita tidak berdaya tanpa Dia.
Satu yang lain: Aku akan melarikan diri ke Emaus. Dan sembunyi disana.
(Musik melunak)
(Massa berjalan kaki sambil seperti mengobrol)
(sambil menunjuk-nunjuk ke salib)
Orang 1:Para penguasa memang sungguh kejam. Guru yang baik hati itu mereka bunuh. Padahal aku berharap Dia memimpin gerakan pemberontakan rakyat.
Orang 2:Iya. Dia berjalan berkeliling dan berbuat baik. Sayang sungguh. Dan kau lihat bagaimana Dia mati mengenaskan. Sendirian tergantung dikayu salib.
Orang 1:Setahu aku, Dia punya sekelompok murid yang mengikutiNya kemana-mana. Kemana ya mereka ? Kok tidak ada kabar beritanya
Orang 2:Ah, mestinya mereka sudah lari tunggang langgang. Mereka pasti takut disalibkan juga
Orang 1:Wah payah ya? Padahal mereka kelihatan begitu dekta dengan Dia
Orang 2: Ya di waktu senang. Tapi saat susah begitu ? Siapa bisa tahan ?
(Mereka lalu berlalu)
(Musik pesta)
(Para Imam-imam dan tua-tua bersalam-salam sambil berpesta)
(Mereka tertawa-tawa)
Imam 1: Sukses kawan. Sipenghasut masyarakat sudah mampus
Imam 2: Ha…ha…dan pengikutnya kocar-kacir semua. Orang-orang sekarang pasti mendengar perkataan kita lagi. Sebuah skenario yang bagus.
Imam 3: Ha…ha…Hanya dengan uang segitu saja muridNya sendiri menghianati Dia. Ah harusnya sudah dari dulu ini kita kerjakan
(Lalu mereka lanjutkan pesta tawa mereka)


Babak VIII
Yudas dan Petrus
(Petrus berjalan mengendap-endap dari sisi kiri panggung)
(Dari sisi kanan Yudas juga berjalan kearah yang berlawanan)
(Ditengah panggung mereka bertabrakan)
Petrus: Yudas ! kamukah itu?
Yudas: Petrus ! kamu Petrus kan ?
Petrus: Ternyata kamu yang membocorkan tempat rahasia kita di Getsmani. Kamu penghianat ! Bangsat kamu !
Yudas: Ha…ha…ha…Baru tahu kamu ! Aku memang menjual guru! Ha…ha…ha…Imam kepala itu tahu harga yang pantas untuk sebuah informasi.
Petrus: Informasi? Informasi apa? Kau pikir Imam Agung butuh apa dari guru?
Yudas: Apa peduliku? Mereka membayar aku agar mereka bisa menangkap guru. Aku sendiri sudah bosan dengan guru. Aku sungguh tidak menegerti apa mauNya. Rakyat banyak sudah ada dipihak kita. Kita bisa membuat suatu pemberontakkan terhadap penguasa. Tapi Dia malah melemah. Sekarang biar saja imam kepala menanyaiNya sampai puas
Petrus (dia mencengkeram Yudas): Bangsat kamu! Kamu tidak tahu mereka sudah membunuh Guru!
Yudas (kaget): Apa? Mereka membunuh Dia ? Tidak ! Ini tidak ada dalam perjanjian. Aku cuma disuruh membocorkan rahasia kita. Tapi mereka tidak bilang akan membunuh guru
(Yudas seperti kehilangan darah dan terduduk lemas)
(Dia lalu berguling-guling)
Yudas: Ya ampun! Guru…guru…apa yang aku sudah lakukan?
(Yudas lalu menangis meraung-raung)
Yudas pada Petrus: Lalu, kenapa tak kau cegah mereka berbuat begitu …? Kenapa kau diam saja?
(Pertanyaan Yudas membuat Petrus tertegun)
Petrus: A…Aku…aku…
Yudas (berteriak): Kenapa? Kau pasti pengecut! Kamu pasti lari! Kamu pasti menyangkal Dia! Ya…aku ingat. Guru mengatakan sesuatu tentang penyangkalanmu. Bah! Kamu tidak lebih suci dari aku! Kamu memang banyak omong kosong. Kamu memang sombong! Tapi kosong. Sok pemimpinlah! Sok paling dekat dengan gurulah. Tapi nyatanya kamu juga lari meninggalkan Dia. Kamu sudah menyangkal Dia. Heh….berapa kali kau menyangkal Dia ? Kamu sunggung memuakan!
(Diberondong seperti ini membuat Petrus kehilangan kata-kata)
(Dia cuma berdiri mematung)
(Lalu terduduk dan menangis sejadi-jadinya)
Yudas (bangkit dan bicara sendiri): Imam kepala itu memang bangsat paling besar. Tapi apa dayaku? Guru sudah mereka bunuh. Tidak ada yang bisa aku buat.
(Dia menggeleng-gelengkan kepalanya)
(Tiba-tiba dia berteriak) Guru…
(Lalu ia hunus pedang dan dia bunuh diri)
(Petrus tertegun menyaksikan bunuh diri Yudas)
(Dia berusaha mencegah, tapi sia-sia…Yudas sudah mati)
Petrus: Guru..aku sungguh menyesal meninggalkanMu bersengsara sendirian. Aku memang suka omong besar. Suka sombong. Aku memang pendosa. Adakah kesempatan Guru? Tapi…aku lihat sendiri kau wafat disalib…Bagaimana aku minta ampun dariMu? Dan Yudas…bunuh dirimu ini sia-sia. Kalau kita datang dengan hati remuk minta ampun, maka pintu kasih akan terbuka…Hanya saja, guru sudah wafat. Bagaimana aku bisa minta ampun….
(Petrus tenggelam dalam sedihnya dan panggung gelap)
(Bagusnya ada lagu disini. Tentang hati yang remuk redam mau minta ampun. Mungkin bagus : " Dari bawah tubir dosa")

Babak IX
Tapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong (Luk 24:11): Tarian Putus Asa
(Alternatif Lagu:Cruxificion. Buku Biru Gema II No 150 atau Tuhan Engkaulah Harapan Kami dari Buku Biru Gema I No 48)
(Para rasul yang mengkerut ketakutan dan tanpa harapan menarikan keputus-asaan mereka)
(Bandingkan dengan Luk 24:11 dimana para Rasul yang apatis tidak percaya pada warta para wanita yang menyaksikan kubur yang kosong)

Babak IX
Emaus: Kau cinta KU Simon ?
(Musik lirih saja, suasana dini hari)
(Petrus dan satu murid lain berjalan sambil melilitkan jubah erat-erat ketubuh mereka. Mereka menahan dingin pagi. Mereka berjalan tanpa bicara satu sama lain)
(Lagu: Kau cinta KU Simon)
(Tiba-tiba mereka bertemu satu orang yang seperti sedang menunggu mereka)
(Orang ini memberi salam)
Yesus: Salam saudara-saudaraku. Hendak kemana pagi-pagi begini
Petrus: Selamat pagi. Euh…kami ada perlu. Maaf kami duluan
Yesus: Sebentar saudara, boleh aku menyertai perjalanan kalian
Petrus: Tapi anda siapa? Jangan-jangan anda mata-mata Imam Agung.
Yesus: Ha..ha..saudara ini ada-ada saja. Lihat aku orang kebanyakan seperti anda berdua
Murid: Baiklah, anda tidak seperti mata-mata Imam Agung. Kami mau ke Emaus.
Yesus: Baik. Kalau begitu kita satu arah
(Yesus lalu mengajak mereka bersalaman. Mereka heran melihat bekas luka ditanganNya)
Petrus: Tangan anda seperti bekas luka
Murid: Hmm, seperti pernah berlubang ditengah
Yesus: Yah. Ini memang bekas luka. Ceritanya panjang.
Petrus: Baiklah. Mari kita lanjutkan perjalanan
(Mereka lalu melanjutkan perjalanan. Kedua murid berjalan sambil menunduk lesu. Sehingga mereka ketinggalan langkah)
Yesus: Anda berdua kelihatan begitu murung. Pagi ini sungguh cerah. Ayo semangat kawan
Petrus: Kami memang sedang susah
Pagi ini sungguh cerah. Ayo semangat kawan
Petrus: Kami memang sedang susah
Yesus: Memang ada apa. Boleh saya tahu
Petrus: Anda tidak dengar peristiwa yang baru-baru terjadi. Tentang penyaliban orang yang bernama Tentang penyaliban orang yang bernama Yesus
Yesus: Ya..ya…kenapa rupanya?
(Satu murid jadi emosional, karena Yesus kelihatan cuek. Dia bicara panjang dan cepat seperti senapan mesin)
Murid: Wah! Payah juga ternyata anda. Dia itu guru kami. Iya. Kami ini orang-orang yang dekat dengan Dia. Kami sudah menaruh banyak harap padaNya. Kami pikir Dia akan menyelamatkan kita semua dari penguasa yang kejam. Tapi Imam-imam dan penguasa menyalibkan Dia. Tambahan lagi. Kemarin ada teman-teman wanita kami yang menyaksikan bahwa mayatNya sudah tidak ada lagi dikuburNya.
Yesus: Hmm…Aku punya penjelasan untuk peristiwa ini. Mari kita duduk sebentar dan biar aku beberkan semua.
(Mereka lalu berjalan kearah satu pojok dan kemudian duduk)
(Lagu: Biji Buku Biru Gema I No 94)
(Yesus seperti sedang menerangkan kitab suci saat lagu ini dinyanyikan. Lalu Dia memecah roti dan saat para murid makan tiba-tiba mereka tersadar)
(Mereka memecah roti)
(Yesus hilang dibalik kelambu)
(Dua murid ini berteriak gembira)
(Haleluya)
(Dipanggung lain para rasul bergerak juga: Haleluya)
(Lagu: Haleluya)



Babak X
Aku Menyertai Engkau sampai akhir Zaman
(Para murid yang berhaleluya lalu berarak ke arah sebuah bukit)
(Dipuncak bukit nampak Yesus mengembangkan kedua tanganNya)
(Imamat agung)
(Lagu: Jadilah saksi Kristus)

No comments:

Post a Comment